Cheat on ME | HanChul | SiChul | Ch. 5

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

Plaakk….!!!

 

 

 

.

 

 

 

Tamparan itu bahkan terdengar sangat mengerikan. Sama sekali tak terbayangkan, apa yang akan terjadi pada pipi mulus putih yeoja ini. Ia tak kuat lagi menangis,dan seperti menjadi gila.

 

 

 

Dia tertawa pelan dan menggeleng. Terus seperti itu hingga ia terlihat sangat ketakutan. Heechul melihat ke arah depan. Seorang Choi Siwon tengah diliputi rasa bersalah padanya.

 

 

 

“Kau menamparku karena kau memang seperti itu. Ini yang disebut mencintaiku?”

 

 

 

“Aku… mianhe, aku tidak sengaja. Itu karena kau selalu mengingatnya.”

 

 

 

“Kau pikir mudah melupakan seseorang yang selalu bersamamu, bahkan hampir seluruh hidupmu?” Heechul tersenyum miris. Ia mendekat pada Siwon menatap melas pada namja itu, dan bahkan ia menghindar saat Siwon berusaha mengusap setitik darah diujung bibirnya.

 

 

 

“Jangan mencoba bersikap baik padaku. Kau sama sekali tak tahu cara mencintai. Kau hanya menginginkan aku. Iya ‘kan?”

 

 

 

Dan dengan penuh kemarahan, Heechul mulai merobek gaun pengantinnya sendiri. Ia mencoba melepaskannya, menelanjangi dirinya sendiri.

 

 

 

“Baiklah, kita bercinta. Sampai puas, sampai kau lelah… jika perlu sampai aku mati.”

 

 

 

Heechul meringis pelan saat merasakan perih di bagian bawah tubuhnya. Mereka baru saja bermain kasar, dan ini bukanlah tamparan yang pertama yang ia dapatkan. Heechul bahkan sudah tak bisa dikatakan cantik lagi.

 

 

 

“Hei, mengapa memalingkan wajahmu? Apakah aku sudah jelek dan buruk rupa. Apa kau kasihan? Atau jijik? Hukss… jawab aku!!!”

 

 

 

Heechul mengoyak kemeja yang masih menggantung di tubuh Siwon. Namja itu memang keras, namun kali ini ia sungguh-sungguh baru menyadari apa yang ia lakukan.

 

 

 

“Aku minta maaf Chullie. Kita hentikan semuanya. Aku akan mengobatimu, kita akan mendarat secepat mungkin.”

 

 

 

.

 

 

 

Plakkk!!!

 

 

 

.

 

 

 

“Hikss… kau benar-benar menyedihkan Tuan Choi…”

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

Ketika baju pengantinku terkoyak….

 

 

 

Siapakah yang sanggup mengobatiku?

 

 

 

Adakah yang mengerti, jika mati bahkan lebih baik dari ini?

 

.

 

 

 

.

 

 

 

 

 

 

 

.

 

 

 

 

Author : rainy hearT

 

 

Length : Series

 

 

Rated : M

 

 

Cast :

 

-Cho Hangeng

 

-Kim Heechul (GS)

 

-Choi Siwon

 

 

– Other SUJU member

 

 

Pairing : || HanChul|| SiChul ||

 

 

Disclaimer : Semua cast belongs to God and themselves. Dan seperti biasanya, jika saya bisa saya sudah meng-Klaim seorang Lee Sungmin menjadi milik saya.#Mimmpi….#

 

 

Genre : ||Drama || Romance|| Sad || Slice Of Life

 

 

Warning : || GS || Gaje || typo’s || EYD tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia|| NC-21 ||

 

 

Another PRESENT From Me

 

.

 

 

 

~Cheat on ME~

 

.

 

 

 

.

 

 

 

Maaf jika semakin menambah daftar hutang. Entahlah.. ide FF ini terus menggantung dikepalaku. Hehhee…..

 

.

 

.

 

HAPPY READING

 

.

 

.

 

 

 

 

 

Chapter 5

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

Siwon memasang wajah datarnya. Meski sedari tadi sudah berkali-kali Heechul mencoba memukulnya, namun sepertinya tamparan Heechul kali ini benar-benar terasa sampai ke hatinya. Ia menjatuhkan tubuhnya, setara dengan tinggi Heechul.

 

 

 

Hatinya seperti teriris, saat ia baru menyadari apa saja yang ia perbuat selama beberapa menit terakhir. Muncul lebam dan bahkan setitik darah diwajah cantik itu. Siwon tak sanggup berkata apapun. Jika boleh jujur, ia sangat menyesal.

 

 

 

Ia menatap Heechul, namun tak tahu apa yang harus dilakukan. Ia mengulurkan tangannya perlahan, mencoba menggapai pipi pucat itu. Namun Heechul memundurkan tubuhnya, menepis perlakuan Siwon.

 

 

 

“Aku… “ Siwon kehabisan kata-kata. Ia sungguh terluka saat ini, sangat menyesal. “Biarkan aku menebusnya. Aku benar-benar mencintaimu. Tadi itu, aku hanya….”

 

 

 

Heechul menggeleng pelan dan menutup kedua telinganya. Ia benar-benar tak ingin mendengar apapun dari pembohong besar seperti Choi Siwon. Ia menangis sesenggukan dan entah bagaimana, entah apa yang dipikirkannya hingga sedetik kemudian ia tertawa pelan saat ia menyadari keadaannya.

 

 

 

Melihat tubuhnya yang bahkan penuh dengan goresan merah. Cakaran dan bahkan lebam di lengannya. Ia merasa sangat kotor dan bahkan tak pantas lagi untuk menjadi seorang pengantin.  Hatinya semakin menciut, saat ia kembali mengingat pernikahannya.

 

 

 

Harusnya dia tidak mengenal Siwon.

 

 

 

Harusnya dia menikah dan bahagia, bukan terjebak bersama pshyco mengerikan berkedok Tuan Muda yang tampan.

 

 

 

Heechul meremas ujung gaun pengantin yang masih menggantung di tubuhnya. Sudah terkoyak dan tak terbentuk lagi. Suasana mendadak hening, dan hanya menyisakan isak tangis lirih dari Heechul.

 

 

 

Siwon akhirnya menyerah. Dia membenarkan pakaiannya dan kemudian beranjak dari ruangan itu. Diam dan tanpa menoleh ke belakang. Dia menutup ruangan itu dan kemudian duduk diam di salah satu kursi penumpang yang cukup luas.

 

 

 

Hatinya berdenyut sakit. Ia tahu, ia tak bisa menerima ini. Ia menghukum hatinya untuk tak luluh saat ini. Heechul hanya perlu sedikit lebih banyak waktu dan mereka akan bahagia selamanya. Semuanya akan berakhir seperti apa yang ia inginkan, seperti apa yang ia angankan saat melihat cantiknya yeoja itu untuk pertama kalinya.

 

 

 

Salah satu pengawalnya mendekat diikuti dengan beberapa pelayan lain yang membawakan wine dan juga makan malam. “Time for dinner, Master.”

 

 

 

Siwon hanya mengangguk dan memasang wajah dinginnya. Tapi sejenak kemudian dia menatap salah satu namja berjas hitam lengkap yang senantiasa berdiri disisinya. “Apa yang terjadi selanjutnya pada si bodoh itu?”

 

 

 

“Kami sudah membakar beberapa gudang dan juga satu ladang utama.”

 

 

 

Mendengar jawaban itu, Siwon memalingkan wajahnya dan kemudian tersenyum menakutkan. “Lakukan lebih, dan buang dia diluar Korea. Jangan biarkan dia bernafas dengan nyaman.”

 

 

 

“Baik, Master.”

 

 

 

“Ah… satu lagi.” Siwon tersenyum pada pelayan itu. “Pastikan dia tak akan bisa menemukanku dimanapun, termasuk Cinderellaku. Kau mengerti?”

 

 

 

“Yes Master…”

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

“Argghhh…!”

 

 

 

Hangeng berteriak keras saat mendengar laporan jika beberapa gudangnya sudah terbakar habis dalam sekejap.

 

 

 

“Sepertinya, gudang kita di bom. Akan segera aku selidiki, Cho Sajangnim.” Salah satu bawahannya itu segera mundur dan pergi dari ruangan Hangeng. Hangeng kemudian menghempaskan punggungnya di kursi kerjanya.

 

 

 

Ia langsung berangkat ke kantor saat mendengar salah satu ladangnya terbakar habis, ditambah sekarang dengan terbakarnya beberapa gudang utama tempat penyimpanan beberapa mobil impor dan juga wine kebanggaannya.

 

 

 

“Tidak ada pekerja yang tewas bukan?”

 

 

 

Yang ditanya namja itu hanya diam. Hangeng menatap penuh curiga. Ia sudah cukup pusing memikirkan kira-kira kemana namja gila itu membawa Heechul, sekarang ditambah lagi dengan beberapa pekerja yang dimungkinkan tewas.

 

 

 

“Saya tidak yakin sajangnim, tapi mereka menjatuhkan beberapa bom diatas ladang kita dan…”

 

 

 

“Ya Tuhan!!!”

 

 

 

Hangeng meremas kesal beberapa berkas dihadapannya. Ia kemudian memberikan kode kepada bawahannya yang lain yang sepertinya sedari tadi sudah menunggu gilirannya didepan pintu.

 

 

 

“Ada apa?”

 

 

 

“Maaf sajangnim, tapi beberapa investor mendengar ledakan ini dan mereka akan menarik dananya… secepatnya.”

 

 

 

Hangeng hanya bisa tertawa kecil. Ia menggeleng pelan. “Baiklah, terserah kalian saja.”

 

 

 

Hangeng segera beranjak dari duduknya dan meraih kunci mobilnya. Ia tahu, ini adalah rangkaian dari permainan namja itu. “Jangan menunjukkan kuasa dan kegilaanmu, Tuan Choi. Aku akan benar-benar membunuhmu.

 

 

 

Hangeng segera pergi meninggalkan kantornya. Ia tahu, perusahannya tak akan tertolong lagi. Hanya bisa meminta maaf kepada seluruh pekerjanya. Ia segera masuk kedalam mobil hitanya dan meluncur cepat, menuju satu tempat.

 

 

 

Terus mendesah kesal dan menahan kemarahannya. “Heechulie….”

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

Hangeng sampai pada sebuah rumah, dengan pagar yang terlihat sangat mewah tinggi menjulang dihadapannya, setelah sebelumnya memaksa beberapa orang di kantor Siwon untuk mengatakan dimana sebenarnya rumah sajangnim kebanggaan mereka itu. Hangeng bahkan masih lengkap dengan pakaian pengantinnya, dan ini sudah menjelang malam.

 

 

 

Ia melihat beberapa pengawal dari kejauhan. Ck… sudah menduga, jika kemungkinan Choi Siwon akan membawa pengantinnya kabur ke rumah megahnya itu, benar-benar penjagaan yang sangat ketat.  Hangeng mencoba untuk masuk dengan baik, tapi beberapa penjaga tetap menghadangnya.

 

 

 

Hangeng merasa kesal, karena mereka berusaha untuk mengusirnya. Ia mencengkeram leher  salah satu dari mereka. “Yah!! Katakan dimana Choi brengsek itu?!”

 

 

 

“Maaf, kami tak bisa mengatakan apapun, sebaiknya anda pergi.”

 

 

 

Datang salah satu pengawal lagi, dan mencoba melepaskan cekalan Hangeng tapi dengan cepat Hangeng melakukan perlawanan dan mulai memukuli mereka.

 

 

 

.

 

 

 

Buagh…!!!

 

 

 

.

 

Hangeng tersenyum setelah melakukan pukulan terakhirnya. Beberapa pengawal lainnya mengangkat tangan, pertanda mereka mempersilahkan Hangeng untuk masuk kedalam rumah megah itu.

 

 

 

Hangeng segera masuk dan berteriak tak karuan.

 

 

 

“YAH!!! CHOI Brengsek!!! Keluar kau!”

 

Hangeng berteriak kesana kemari, menyusuri setiap ruangan dirumah itu. Ia tak menemukan apapun selain pintu dan ruangan kosong. Ia hanya menemukan seorang namja yang sudah sedikit tua dan sedari tadi terus menatapnya dalam diam. Hangeng memutuskan untuk mendekat padanya.

 

 

 

“Katakan padaku, dimana si bodoh itu membawa pengantinku?”

 

 

 

Saya Butler Shim, dan saya meminta maaf atas nama Young Master.

 

 

 

“Heuh… aku tidak memintamu untuk berkata maaf. Katakan dimana dia?”

 

 

 

“Master tidak ada di rumah ini, dia pergi ketempat yang jauh. Saya tidak yakin dia pergi kemana. Saya hanya meminta maaf karena tak  bias mencegah Master untuk membawa pengantinmu dan…

 

 

 

“Diam kau… jangan ingatkan aku.”

 

 

 

Hangeng menunduk sedih. Ia menggenggam kuat kedua kepalan tangannya. Menggeleng tak percaya dan kemudian meremas frustasi rambutnya. “Brengsek!!!”

 

 

 

Hangeng benar-benar tak puas dengan jawaban bodoh itu. Ia kemudian terus berteriak dan mulai membanting semua benda yang ada disana. Beberapa pelayan dan pengawal mencoba menghentikannya, tapi butler Shim menghentikan mereka.

 

 

 

“Biarkan saja.”

 

 

 

Hingga akhirnya Hangeng mulai melempari pigura besar dengan gambar seorang Choi Siwon yang angkuh terlukis jelas disana. Ia melempari dengan semua yang bisa diraihnya. Bahkan memukuli beberapa pengawal yang berada didekatnya.

 

 

 

“Katakan dimana dia!!!”

 

Hangeng sudah mulai frustasi, dan bahkan ia menangis terisak. Terdengar sangat pilu dan menyedihkan. Dia mendekati namja tua tadi. Ia mencengkeram kerah baju namja itu. “Kau harus tahu, jika master mu itu gila. Hukss.. dia membawa pengantinku. Katakan dimana dia…

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

“Bagaimana Hyung, kau menemukannya?”

 

 

 

“Tidak.” Hangeng menggeleng pelan dan kemudian berjalan melintasi Kyuhyun yang tadi menghadangnya. “Entahlah…” Hangeng melepas jas-nya yang sudah tidak karuan dan melemparnya sembarangan. Ia menggeleng tak percaya dan menghempaskan tubuhnya tepat di single sofa didepan Kyuhyun dan yang lainnya.

 

 

 

“Lalu apa yang akan kau lakukan Oppa?”

 

 

 

“Molla, Sungmin-ah…”

 

 

 

Sungmin kemudian mendekati Hangeng dan berusaha menenangkannya. “Aku tahu, ini akan sulit. Mianhe Oppa, karena kami tidak bisa menjaga Heechul eonni dengan baik.”

 

 

 

Hangeng tersenyum melihat Sungmin. “Ini adalah salah namja itu, kalian tak bisa mencegahnya.”

 

 

 

“Dan bagaimana dengan perusahaan, Hyung?”

 

 

 

Hangeng menggeleng. “Aku tak bisa meneruskannya lagi. Sepertinya memang Siwon akan melakukan segala cara. Aku rasa dia benar-benar mencintai Heechulie sampai gila.”

 

 

 

“Kalau begitu kau bisa menuntutnya. Kau tahu jelas dia pelakunya, dan itu bisa ditebak dengan mudah.”

 

 

 

“Dasar bocah…” Hangeng tertawa pelan dan dia melihat Kyuhyun. “Orang lain tak akan percaya. Dia terlalu berpengaruh dan sangat sulit menjatuhkannya.” Hangeng mendesah kecewa. “Aku tak memikirkan perusahaan, aku bahkan tak peduli jika perusahaan itu bangkrut. Yang aku khawatirkan adalah semua pekerja dan juga Heechul. Siwon bahkan meledakkan ladang utama di siang hari. Bisa kau bayangkan berapa banyak petani dan juga pekerja yang mati sia-sia karena kekejamannya.”

 

 

 

“Aku akan mencari cara, untuk menemukan Heechul eonni.” Eunhyuk mendekati Hangeng dan mengusap punggungnya. “Aku punya beberapa teman, dan meski akan sangat sulit tapi aku yakin kita bisa menemukannya.”

 

 

 

“Teman?”

 

 

 

“Nde, Oppa. Beberapa kawan lama dan aku rasa mereka akan membantumu dan berusaha. Tapi, Oppa… Kumohon kau bisa bertahan.”

 

 

 

“Tentu saja.”

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

Hangeng adalah namja yang tak pernah menyerah.

 

 

 

Tak ada kata menyerah dalam hidupnya. Hidup terus berjalan, dan terus dijalani. Hanya menggenggam harapan, meski terkadang terdengar terlalu egois dan tak mungkin.

 

 

 

Kita hanya perlu percaya dan Hangeng sudah melakukannya. Ia memulai hidupnya kembali, menata seluruh hati dan juga hidupnya setelah di deportasi dari Korea. Tak akanada yang menyangka jika Siwon bahkan sanggup menyuruh Departemen keamanan untuk mengeluarkan Hangeng dari Korea.

 

 

 

Alasan sepele karena adanya peledakan dan menewaskan hampir dua ratus pekerja. Dan Hangeng, tak bisa berbuat apapun.

 

 

 

Dan selama itu, Siwon sama sekali tak bisa ditemukan.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

“Oppa, ini indah sekali.”

 

 

 

Sungmin tersenyum takjub, dan bahkan dia melepaskan lengan Kyuhyun yang sedari posesive tadi melingkar di pinggangnya hanya untuk sekedar menjadi lebih dekat dengan sesuatu yang benar-benar menarik perhatiannya. Bahkan berkali-kali Sungmin mengusap  matanya dan membenarkan kacamatanya, ia sungguh tak percaya.

 

 

 

“Ini seperti melihat Heechul eonni. Benar-benar sangat cantik.”

 

 

 

Sungmin menyentuh lukisan itu. Sungguh, ia ingin menangis. Tapi harus ditahan, ia tak mau di hari bahagia ini ia menangis. “Restoran ke lima. Kau sungguh hebat Oppa.”

 

 

 

“Nde, begitulah.

 

 

 

Hangeng mengusap lembut kepala Sungmin, mengabaikan tatapan penuh kesal dari Kyuhyun. Kyuhyun hanya bisa diam, ia tak bisa menghentikan Sungmin yang dasarnya memang berhati baik dan sangat polos.

 

 

 

“Ah… aku akan bersiap, Oppa.” Sungmin tersenyum manis dan kemudian mulai mengikat rambutnya, dan  meninggalkan Hangeng dan Kyuhyun. Ia segera masuk ke ruang ganti. Memilih satu dari beberapa seragam khas berwarna merah yang banyak menggantung disana.

 

 

 

Sungmin mempersiapkan dirinya, setelah merasa cukup cantik dia  kemudian keluar dengan mengenakan pakaian pelayan itu. “Perkenalkan, namaku Ah Mei… selamat datang di Red Moon restaurant. Aku pelayanmu, tuan Cho…”

 

 

 

Kyuhyun gemas sekali dengan yeoja ini. Pakaian berwarna merah khas Chinese yang membuatnya semakin manis. Sungmin tersenyum malu saat Hangeng bahkan mentertawakannya. Ia memang sangat menggemaskan.

 

 

 

Sungmin menyeret Kyuhyun untuk ikut bersamanya. “Kyunie, bukankah kau sudah berjanji untuk menjadi pelayan sehari disini?”

 

 

 

“Ish… kau ini masih ingat saja.”

 

 

 

“Sudahlah, sana berganti pakaian. Kita akan merayakan pembukaan restaurant kelima Hangeng Oppa.” Sungmin mendorong Kyuhyun dan kemudian mulai mendekati Hangeng. “Oppa, ini sangat bagus. Heechul Eonni pasti sangat bangga padamu. Chef yang tampan…”

 

 

 

“Kau ini… bisa saja.” Hangeng mencubit kecil hidung Sungmin.

 

 

 

Mereka memulai hari dengan baik. “Tak kusangka pasar Eropa sangat baik.” Hangeng melihat ke seluruh penjuru restorannya. “Bahkan Opening day, tanpa free food saja sangat ramai.”

 

 

 

Hangeng merasakan tepukan di bahunya. “Aku bangga padamu, Oppa. Sebagai hadiahnya, Ah Mei akan menjadi pelayan sehari.”

 

 

 

“Kau lucu sekali Sungmin-ah…”

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

Semuanya berjalan baik, bahkan sangat baik untuk setahun pertama. Tapi tak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Heechul selama satu tahun itu. Sama sekali tak mendengar kabar dan seluruh sahabat Hyukkie sudah bekerja dengan baik.

 

 

 

Ini seperti mencari sebuah batu berlian diantara luasnya hamparan pantai. Terkadang ingin menyerah dan menangis lirih.

 

 

 

Hangeng bahkan seringkali hanya diam dan menatap banyak lukisan yang seperti hidup di setiap restorannya. Ia tak lupa, setiap detail keindahan dari seorang Kim Heechul untuknya.

 

 

 

“Bahkan saat dia marah pun sangat cantik.”

 

 

 

Hangeng menggumam lirih. Ia kemudian bergegas merogoh sakunya saat berulang kali merasakan getaran yang cukup lama dari ponselnya. “Nde, Hyukkie-ah….”

 

 

 

‘Oppa, aku sudah tahu dimana Heechul Eonni.’

 

 

 

“J-Jeongmalyo?”

 

 

 

‘Nde. Ah… aku akan segera kesana. Kau jangan kemana-mana, Oppa.’

 

 

 

Hangeng tersenyum sambil melihat layar ponselnya yang sudah kembali hitam.  Hanya menunggu sebentar, dan Hyukkie bersama beberapa namja berjas hitam –sahabatnya- itu sudah datang ke restoran Hangeng.

 

 

 

“Tim detektif anehmu ini benar-benar hebat.”

 

 

 

“Jangan memuji dulu, Oppa.”

 

 

 

Eunhyuk kemudian mengajak Hangeng untuk duduk pada sebuah meja, menghindari tatapan beberapa orang pengunjung yang sudah melihat heran kepada mereka. Biar bagaimanapun, memang penampilan sahabat Hyukkie sedikit mengundang perhatian mereka.

 

 

 

Beberapa namja tampan dengan jas hitam dan kacamata. Entah dia mendapatkan dari mana kumpulan detektif yang sudah membantu Hangeng selama beberapa bulan ini.

 

 

 

“Kali ini, kami sangat yakin jika Heechul eonni berada di satu tempat. Sedikit jauh dari tempat kita Oppa.”

 

 

 

“Nde.” Seseorang mendekati Hangeng dan kemudian mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Hangeng. “Aku, Lee Donghae. Detektif dari Korea, dan aku yang menyelidiki kasusmu.”

 

 

 

“Nde, gamsha.” Hangeng mengangguk pelan dan menyambut uluran tangan Donghae. “Jadi, dia berada dimana?”

 

 

 

“Menurut penyelidikan, dia berada di 2 negara yang cukup luas dan memang pondasi perusahaan keluarga Choi. Antara mansion di Inggris dan juga rumah utama di Irlandia.”

 

 

 

“Kau mendapatkan alamat mereka?”

 

 

 

Hae menggeleng pelan. “Tak ada orang  yang tak tahu dimana mansion di Inggris. Rumah besar itu adalah rumah yang ditinggali oleh orang tua Siwon sebelum keduanya meninggal. Aku sempat memeriksa beberapa rumah sakit dan salah satunya mengatakan jika pernah ada dokter yang dipanggil ke mansion utama itu.”

 

 

 

“Nde, Oppa. Dan kukira mereka memang merawat Heechul eonni.”

 

 

 

“Yeah, sepertinya begitu karena menurut dokter itu memang sekirat satu tahun yang lalu ia dipanggil ke mansion utama untuk memeriksa seorang yeoja. Cukup sulit mendapatkan informasi karena mereka adalah dokter khusus keluarga Choi. Kami melakukan penyelidikan kembali, dan bisa dipastikan jika itu Heechul dan dia koma.”

 

 

 

“Mwo? Koma, apa maksudmu?”

 

 

 

“Nde, Oppa.” Hyukkie mengenggam kedua tangan Hangeng yang sudah mengepal keras. Namja itu benar-benar menahan amarahnya sekarang. “Kurasa Heechul eonnie menunggumu.”

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

“Master… “

 

 

 

“Ada apa?”

 

 

 

“Saya rasa, Nyonya Heechul sedikit tertekan. Dia bahkan tak memakan sarapan yang kami antarkan.”

 

 

 

“Kau tak berhak menghakimi.” Siwon berkata angkuh dan kemudian dia berjalan mendekati ruangan Heechul kembali. Membukanya perlahan. Inilah kali pertama Siwon membuka pintu itu setelah mereka tiba di mansion utama di Inggris.

 

 

 

Ia menatap sedih yeoja yang duduk meringkuk di lantai di pojokan ruangan itu. Berusaha mendekat, tapi yeoja itu semakin menutup dirinya. Heechul bahkan terlihat sangat menakutkan dan berantakan. Ia menolak semua pakaian dan bahkan makanan yang Siwon berikan.

 

 

 

“Kau pikir gaun pengantin itu nyaman eoh?”

 

 

 

“…”

 

 

 

“Sebaiknya, kau mengalah dan mendengarkan aku. Aku hanya ingin membahagiakanmu.”

 

 

 

Siwon duduk di pinggiran bed. Dia mendekati Heechul dan menyingkirkan poni yeoja itu. “Kau benar-benar sangat menyedihkan Chullie. Biarkan dirimu menerimaku, jangan seperti ini.”

 

 

 

“Kau pikir kau punya apa? Apa yang sanggup kau berikan padaku.” Terdengar jawaban halus dari Heechul. Yeoja itu mengangkat wajahnya dan kemudian menatap tajam pada Siwon. Ia mendekat dan kemudian mencengkeram jas Siwon.

 

 

 

“Bahkan kau adalah orang yang termiskin yang pernah kutemui. Tak lebih dari tuan muda yang bodoh dan sama sekali tak memiliki apapun. Kau tak lebih dari sampah.”

 

 

 

Heechul menatap sengit pada Siwon. Dia kemudian  berdiri dan tertawa pelan. “Kau bahkan tak bisa melakukan apapun, jangan menganggap kau sudah menang.” Heechul kemudian tertawa kembali. Tertawa terbahak-bahak dan terdengar pilu. Siwon menatap kasihan, sungguh ia tak menyangka jika akan seperti ini. Sempat ia mencoba menenangkan Heechul, hingga akhirnya Siwon jengah dan memilih meninggalkan yeoja itu.

 

 

 

Pintu kamar Heechul kembali tertutup. Dan ia kembali menangis. Bahkan tak ada yang bisa ia lakukan. Ia masih setia memakai pakaian pengantinnya. Setidaknya itulah yang tersisa padanya. Heechul berjalan mengitari ruangan itu. Bahkan tak ada apapun yang bisa ia gunakan untuk bunuh diri.

 

 

 

Heechul merasa, ia tak akan sanggup lagi seperti ini. Ia tahu, ia akan mengecewakan banyak orang. Heechul berjalan pelan ke sebuah kamar mandi besar yang terletak di dalam kamarnya yang luas. Mulai berkaca dan melihat dirinya.

 

 

 

Ia menangis lirih saat melihat bagaimana menyedihkannya ia, melihat pantulan wajahnya di cermin besar yang ada disana. Ia mulai merasa frustasi, dan kemudian memukuli kaca itu terus menerus meski percuma karena bayangannya sama sekali tak akan menjadi lebih baik.

 

 

 

Heechul ingin berteriak kesal, tapi ia sama sekali tak bisa berteriak. Ia bahkan tak punya tenaga lagi.

 

 

 

Tapi, mungkinkah takdir…

 

 

 

Saat ia harus terpeleset dan terbentur hingga akhirnya ia tak ingin bangun lagi.

 

 

 

Yang Heechul dengar hanya tangisan dan beberapa teriakan hingga akhirnya semuanya sunyi ditelinganya.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

Cinta masih tak sempurna, meski aku sudah memilikimu…

 

 

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

.

 

.

 

TBC?

 

 

 

.

 

 

 

Apa ini???

 

 

 

 

 

19 respons untuk ‘Cheat on ME | HanChul | SiChul | Ch. 5

  1. Wah eon makin menegangkan aja..
    Makin miris juga *kutuk siwon* T^T

    Lanjut ASAP eonni!
    Berharap yang terbaik untuk hanchul..
    Moga mereka bisa bersatu lagi :’)
    Fighting!

  2. Ini msh lnjtn flashback chap sblm nya ya..
    Wah makin kesini siwon nya makin parah, ceritanya miris banget
    ini mw dibikin brp chap chingu? Jngn sad ending yaaa

  3. Miris sama nasib hee~ ……. Tragis bgt, -_- kyknya baru pertama baca fic sihanchul malah hee yg kesiksa gini…

    Umm~ tbc pas bener, kayaknya jarak antara bagian yg satu sama bagian yg lain jauh banget ya? Apa karena baca di handphone?

    Jadi heenya koma? Aw, dan wonnie nyerah? Haha tinggal nunggu hangeng nemuin hee aja ini mah

  4. huuuaaa…
    eonni ceritanya seru deh.
    Menegangkan banget cinta segitiga siwon,heechul sama hangeng.

    Abang wonnie kejam amat sih sama heechul.
    Lepaskan heechul untuk hangeng,dan kau bersama ku saja oppa.
    #Plak
    Hahaha…
    😀

    Berharap mereka secepatnya menemukan heechul,kasihan juga heechul tersiksa batin ama siwon.

    Ditunggu next chapter eonni.
    Oh iya kalo boleh kasih saran,bikin adegan kyumin sedikit lebih banyak ya eonni
    Hehehe…
    😛

  5. Maaf rainy aku baru kombekkh
    mianhandaaa 😥
    *sungkem*
    aku sibuk persiapan buat ujian soal’y …maaappkaan akuuuh
    kkk
    Omanyosshh makin tragis aja nih cerita, cepet lanjut rainnnyy~ aku tunggu slalu.
    Eh iya itu si kuda makin tega aja. Gue bunuh lama”.

  6. siwon jahat banget…. kasihan lihat hangeng n salut liat perjuangannya untuk bangkit tp aku lebih kasihan liat siwon. kalau menurut ku d sini yang paling menderita siwon, dia harus berperang dengan batinnya kerna dia juga gak tega ngeliat heechul kayak gitu…
    author pliiisssss kasih moment sichul yang sweet… itung2 buat ngehibur SICHUL SHIPPER cz skrang ff sichul jarang banget
    AUTHOR FIGHTING!!!!!! 🙂

  7. pas baca2 chapter awal, wuisss 18+..
    kesini2ny, malah sedih banget. kasian hannie sm heechulie 😥
    siwon ny juga sbnerny kasian, tapi siwon ny sakit ahh..

Tinggalkan Balasan ke Lee Woona Batalkan balasan