eL Ou Vhie Eee | KyuMin | YAOI | OS

.

sungmin

.

.

“Eh???”

“Wae Hyung?”

Sungmin mengeluarkan kepalanya yang sedari tadi sedikit masuk kedalam lokernya. Ia berulangkali mengecek kunci lokernya. Sama sekali tak ada goresan, jadi tak mungkin ada orang yang mencongkel paksa lokernya.

“Padahal, aku sudah memasang kunci pribadi pada lokerku.”

Eunhyuk mendekati Sungmin dan melihat ke arah dalam loker. Kejadian yang sama yang selalu terjadi di hari Jum’at.

Jum’at pagi ini pun Sungmin kembali menemukan bingkisan kecil.

“Dan kau tahu isinya, Hyukkie….?”

Sungmin menoleh pada Eunhyuk, dan namja itu hanya menjawab dengan senyuman gummy-nya.

Sungmin mengambil kotak berbalut kertas kado berwarna merah muda yang tergeletak manis di atas tumpukan bukunya, dan kemudian mengocoknya. Rasa penasaranya semakin bertambah saat ia mendengar suara gesekan aneh seperti pasir. Bergegas  ia membukanya.

“Sudah kuduga.”

Sungmin tersenyum dan menunjukkan hadiah itu pada Hyukkie.

“Ommo…”

Hyukie membulatkan kedua matanya. Ia menerima bola itu dan memegangnya dengan hati-hati.

“Bukankah ini souvenir yang kau lihat di Jeju saat liburan kemarin?”

“Nde, dan see___ sekarang ini ada padaku.”

Sungmin menutup lokernya dan kembali menguncinya. Ia membiarkan Hyukkie mengagumi kecantikan bola kristal dengan dua bunny berwarna putih yang saling berpegangan tangan di dalamnya. Ah, dan jangan lupakan hujan salju di dalam bola itu membuat kristal bening ini semakin cantik.

“Padahal aku hanya bergumam saja, dan memang saat akan membelinya uangku sudah habis. Dan sudah aku duga,” Sungmin menoleh pada Eunhyuk yang berjalan disisinya. “Kristal ini sekarang ada padaku. Aku curiga, pasti ada stalker atau bahkan lebih parahnya lagi ___ ada orang yang sangat mengagumiku.”

“Hahaha… kau terlalu percaya diri hyung.” Eunhyuk memberikan kristal itu pada Sungmin. “Peganglah. Aku tak mau sang pengagum rahasiamu membunuhku saat tahu aku memegang pemberiannya untukmu.”

Sungmin mengangguk dan tersenyum kecil. Ia mulai mengamati bola kristal itu. Pikirannya menerawang kemana-mana.

“Hyung, dari yang kudengar Siwon sudah tak bersama dengan Kibum lagi.”

“Ck… kau terlalu sering bergaul dengan penggosip.”

“Tapi, itu benar hyung. “ Eunhyuk menghalangi jalan Sungmin, membuat namja manis itu berhenti. “Dan bisa saja, dia kembali menyukaimu.”

“Huah… sudahlah.”

“Hei, itu mungkin saja bukan? Kibum sudah pulang ke LA sana.”

.

.

.

rainy hearT

.

~Proudly present~

 

.

 

.

 

eL Ou Vi Ee

.

 

.

 

.

 

“Cinta adalah semu yang sama sekali tak terlihat. Cinta adalah pasti yang selalu saja menghantui. Cinta adalah bayangan yang selalu mengikuti. Seperti nafas yang selalu menemani setiap detik hidupmu.

 

Dan cinta adalah aku, seseorang yang selalu ada bersamamu.”

.

 

.

 

.

 

.

Cast :  – Cho Kyuhyun

–          Lee Sungmin

–          Others Super Junior members

Pairing: KyuMin

Genre : Drama, romance, fluff, etc

Length : Oneshoot

Rated : T

Disclaimer : KyuMin saling memiliki, Kyu Milik Sungmin, dan Sungmin milik Kyu _bersama dengan saya_  >^<

Warning : YAOI / BL, GaJe, Typo(s), etc

.

.

.

Don’t Like Don’t Read

No Copas No Bash No Flame

.

.

.

—>> Author POV

 

.

 

.

 

.

 

.

 

Cinta adalah saat dimana kau mengenalku. Bukan mengenalku yang seperti biasanya. Tapi, ini sangat istimewa. Dimana kau terus bertanya dan mencoba menggali jawaban atas kegilaan perasaanmu.

 

.

 

Cinta adalah aku…

 

 

.

 

.

 

Menapaki jalanan lorong penghubung ruang kesenian dengan perpustakaan. Gedung kampus ini bahkan tak seluas gedung kampus lainnya. Tapi, setiap langkahnya terasa berat. Seperti ada yang selalu menyandung kakinya.

 

Sesekali masih menoleh kekanan. Kearah taman yang terletak di tengah gedung. Banyak siswa lainnya, dan bukan hanya dia. Tapi, ia masih saja mencoba meyakinkan dirinya. Mengira-ira (?) siapa sebenarnya pengagum rahasianya.

 

Sungmin menggeleng pelan saat namja yang sedari tadi dilihatnya itu sepertinya membuang muka. “Tak mungkin jika itu Siwon. Untuk apa dia berbuat sampai seperti ini.” Sungmin kembali berjalan menuju ke perpustakaan. “Heuh… lebih baik aku menyelesaikan tugasku.”

 

Mungkin itu pilihan terbaik saat ini. Jika terus mencoba menebak-nebak dan berfikir, rasanya akan percuma. Membuang waktu dan juga bisa membuatnya gila.

 

Tapi, kembali pemikiran itu menghantuinya. Yeah, siapa yang tak terganggu saat namja tampan itu masuk?

 

Tubuh yang sempurna, dengan wajah yang euh… SANGAT TAMPAN. Ck… baiklah. Siapa yang tak akan terpesona oleh seorang Choi Siwon?

 

Tapi, kembali___

 

Sungmin menggeleng pelan. Ia lebih memilih untuk fokus pada buku bacaannya. Satu menit, dua menit dan akhirnya gagal.

 

Sepertinya percuma saja. Perkataan Eunhyuk sukses membuatnya sedikit besar kepala. Yeah, seandainya saja benar ‘Si Pengagum Rahasia’ itu adalah Choi Siwon___ maka ia akan langsung populer seperti artis-artis di negaranya.

 

Sungmin terkikik pelan membayangkan keanehan yang akan terjadi padanya. Ia belum lupa, saat dimana Kibum dikejar wartawan karena ‘percintaannya’ tercium (?) oleh pers.

 

Sungmin tertawa miris dan menggeleng. Ck… tapi sepertinya sangat tidak mungkin. Yeah, bagaimana pun juga__

 

Choi Siwon, adalah namja tampan dan kaya. Lagipula, dia publik figure. Selain sebagai artis, dia juga pewaris tunggal kekayaan appanya.

 

“Baiklah, Sungmin. Sudah cukup.”

 

Sungmin bergumam pelan, setelah sebelumnya menepuk pelan kepalanya sendiri. Ia bertekat –sangat amat berniat- menghapus pemikiran anehnya, dan juga membuang semua perkiraan gila yang diutarakan oleh Eunhyuk.

 

.

 

.

 

Tak tahukah jika dia bahkan tengah tertawa pelan melihat tingkahmu?

 

.

 

Setiap hembusan nafasku adalah kamu. Setiap detakan jantungku adalah kamu. Setiap tetes darahku adalah kamu.

 

Love of my life…

 

.

 

.

 

Yeah… namja ini bahkan hampir mendapat predikat GILA.

 

Atau memang sudah gila?

 

Diterik sore hari, dia asyik duduk diatas pohon. Dan juga jangan lupakan teropong bajak laut khas seorang perompak Jack Sparrow yang entah dari mana asalnya itu setia menemaninya untuk menikmati pemandangan indahnya.

 

Ia sangat hapal, jika seseorang itu akan datang ke perpustakaan pada jam sekarang. Dan see…. dia tak pernah salah.

 

“Ah… Sungmin memainkan bola dariku.”

 

Bergumam pelan saat ia melihat Sungmin  -namja yang sedari tadi menjadi objek pemandangan indahnya- tengah memainkan bola kristal yang ia berikan. Ia tahu, Sungmin memang menginginkan bola kristal itu.

 

Ia bisa membelinya dengan mudah, meski harganya tak bisa dibilang murah. Ia juga namja tampan dan kaya raya. Semuanya ia miliki, termasuk juga predikat Pangeran Kampus. Tapi, sialnya___ ia tak punya cukup banyak stok kepercayaan diri.

 

“Heuh… kenapa mengira jika itu adalah Siwon? Padahal itu adalah aku.”

 

Ia berfikir, belum saatnya.  (????)

 

Atau setidaknya, pemikiran itu cukup menenangkan sisi kekhawatirannya. Ia tahu, Sungmin tak pernah akan berfikir jika itu adalah DIA. “Heuh… apakah aku benar-benar perlu melakukannya?”

 

Ia menyudahi kegiatannya. Menyimpan kembali teropong itu kedalam ranselnya. Bersiap turun dari pohon. Sekali lompat saja, dia sudah berada di atas rumput. Dan masih saja berdiri ditempat dan di posisi itu.

 

Yang ia lakukan sedari tadi hanya menatap lurus kedepan.

 

Sahabatnya___

 

Tengah memeluk mesra kekasihnya.

 

Hei, dia bukan iri pada pasangan aneh dihadapannya itu. Makhluk autis aneh bernama Kim Jong Won yang berhasil menjadi kekasih dari namja mungil bernama Kim Ryeowook, memang menimbulkan satu pemikiran lain.

 

Bagaimana bisa ‘Si Namja berkepala besar’ itu meluluhkan hati seorang Kim Ryeowook yang sangat lembut? Guru Seni itu bahkan sangat aneh.

 

“Dia saja bisa melakukannya.”

 

Yeah, mulai memberikan dorongan dan pemikiran positif pada dirinya sendiri.

 

“Seseorang yang aneh seperti itu saja bisa melakukannya. Ahhha…!!! Ini mudah.”

 

Kemudian ia berjalan ringan menuju ke tempat tujuannya selanjutnya. Senyuman tampan itu tak kunjung ia hentikan. Ia senang membaginya. Yeah, sebenarnya lebih ke –pemikirannya-

 

Ia tengah mengumpulkan kepingan rencana yang akan ia lakukan untuk meluluhkan hati seorang Lee Sungmin.

 

“Ck…. sesungguhnya aku ada didekatmu….”

 

Ia bergumam pelan saat melihat namja manis yang masih sibuk memainkan bola kristalnya. Ia sudah sampai di perpustakaan. Sudah sampai juga di sisi Sungmin.  Ia memilih duduk didepan namja cantik itu dan kemudian menarik buku Sungmin.

 

Merasa terusik, Sungmin mengangkat wajahnya. Dan ia tersenyum pada namja dihadapannya.

 

“Ah… Kyuhyun-ah…”

 

.

 

.

 

.

 

Srek….

 

.

 

Sreeek…

 

.

 

Sreek…

 

.

 

Kembali terdengar suara gesekan sepatunya dengan dedaunan di trotoar jalanan itu. Ia sama sekali tak terlihat baik saat ini. Sangat berantakkan.

 

Ia mengacak rambutnya.

 

Pikirannya sudah kalut dengan masalah kuliahnya. Setumpuk tugas sudah menyita seluruh waktunya. Dan semuanya terasa semakin membuatnya kesal saat pekerjaannya juga menuntut waktu lebih.

 

Ia libur weekend ini, dan sekarang ia ada dijalanan.

 

Ia harus mencari objek untuk foto berikutnya. BOS ditempat kerjanya menuntut sebuah foto yang sangat alami. Sangat cantik dan juga benar-benar alami, bukan dibuat – buat.

 

“Ck…”

 

Berdecak kesal saat ia tak menemukan apapun yang menarik baginya.

 

Galeri foto tempatnya bekerja sebentar, lagi akan mengadakan pameran. Bukan sekedar pameran biasa, karena kali ini banyak wisatawan asing yang akan datang. Satu foto ajaib saja bisa memberikannya penghasilan yang tidak sedikit.

 

Meski sebaga freelance, tapi ia juga sangat membutuhkan uang itu. Yeah, hidup mandiri adalah tekatnya. Tak mau menjadi beban kedua orang tuanya.

 

“Heuh… Sungminnie, hwaiting!!!”

 

Mencoba menyemangati dirinya sendiri. Ia kembali mengembangkan senyumannya. Berjalan kembali menyusuri jalanan yang cukup ramai di sore hari itu.

 

.

 

.

 

Sungmin akhirnya memilih duduk disalah satu bangku taman. Ia cukup lelah. Tapi sedikit puas saat ia melihat hasil jepretan kamera kesayangannya.

 

“Annyeong, oppa….”

 

Sungmin menoleh pada yeoja kecil yang tiba-tiba saja mendekatinya. Yeoja itu langsung naik ke bangkunya dan kemudian duduk disisinya.  Sungmin menyimpan kamerannya dan menaruh disisi lainnya. Ia kemudian mengusap  puncak kepala yeoja itu. “Oh… annyeong…”

 

“Oppa…”

 

“Heum…”

 

Yeoja kecil itu malah mengusap pipi chubby Sungmin. Kemudian tersenyum seakan memamerkan deretan gigi susunya yang sangat rapi. “Oppa…Yeppeoda…”

 

“Eh….” Sungmin menahan tawanya. “Ah… bisa saja. Kau juga sangat cantik.”

 

“Nde, tentu saja Gwebonnie cantik.” Yeoja kecil itu kemudian merogoh tas selempang yang ia pakai. Ia kemudian memberikan hasil rogohannya itu pada Sungmin. “Untuk Oppa.”

 

“Eh…?”

 

“Nde. Ini dari Oppaku untuk Oppa. Ah… sebaiknya Boonie pergi. Jinki Oppa sudah menunggu.”

 

Dan secepat kilat yeoja itu sudah pergi dari hadapan Sungmin. Meski merasa  aneh, tapi Sungmin menganggap (?) pemberian itu.

 

Sebuah amplop pink. Wangi…

 

Tapi bukan wangi bunga atau mawar.

 

“Seperti wangi seseorang???”

 

Mencoba mengingat tapi sepertinya percuma. Sungmin membuka amplop itu. Dan euh… dia hanya menemukan potongan, ah ahni__ bukan potongan. Tapi sobekan foto, karena terlihat jika bekas sobekan. Dan sobekan foto itu masih jelas memperlihatkan bagian wajahnya.  Jadi sudah dipastikan itu adalah fotonya.

 

Seperti ia tengah berada di suatu tempat. Tapi, entah dimana.

 

“Eh… seperti aku pernah melihat ini. Tempat ini…”

 

Sungmin menemukan tulisan di belakang foto itu. Dan sepertinya, tulisan itu berhasil mengembalikan semangatnya menyusuri kembali jalanan sore ini.

 

.

 

Sesungguhnya aku ada didekatmu….

 

Go and find me! Hwaiting!!!!

 

.

 

Pengagum rahasiamu…

 

.

 

.

 

.

 

“Ouchh…!”

 

Mengaduh saat merasakan sebuah bola kecil yang baru saja menyapa kepalanya. Ia memungut bola itu dan melihat kesegala arah.

 

“Ommo!!! Bolaku!”

 

Seorang namja gembul berlari cepat menuju ke arahnya. Dan hanya seperti itu saja, Sungmin sudah tahu jika namja kecil itu adalah pemilik bola yang baru saja menyapa kepalanya.

 

“Ah…. mianhamnida hyung…”

 

“Gwenchana…”

 

Sungmin kemudian sedikit merendah, menyamakan tinggi dengan namja gembul itu. “Apa kau sedang bermain?”

 

“Nde. Jinki bermain dengan Minho disana.” Tangan mungil namja itu menunjuk kearah kananya. Menunjuk ke kumpulan anak-anak lainnya. Kemudian tangan gembul namja itu menengadah. “Bisakah mengembalikan bolaku, Hyung?”

 

“Ah, nde. Tentu saja.”

 

Sungmin memberikan bola itu. Kemudian membiarkan namja gembul itu berlari menuju teman-temannya. Tapi, entah apa yang terjadi.

 

Tiba-tiba saja namja gembul itu berhenti dan kemudian berbalik arah. Kembali berlari menuju Sungmin.

 

“Waeyo???”

“Ahniya, hyung.” Jinki kemudian merogoh kantung celananya. Sebuah amplop pink yang terlipat-lipat. Sangat kusut dan berantakkan. “Aku hampir lupa. Hyungku menitipkan ini. Aku baru ingat, jika Hyung adalah namja yang difoto itu. Cha…”

 

Jinki menyerahkan amplop itu, dan sebelum Sungmin sempat berterima kasih__ namja itu sudah berlari dan sampai di kerumunan temannya.

 

Sungmin tahu, jika mungkin ini adalah amplop selanjutnya. Segera ia membukanya. Dan kemudian tersenyum melihat sobekan foto lainnya. Segera membalik foto itu. Ia mengembangkan senyumannya.

 

“Ok… ayo mencari.”

 

Sungmin kemudian meninggalkan tempat itu, setelah sebelumnya mengambil potret Jinki dan teman-teman seumurannya tengah bermain dengan bola mereka. Seperti teringat satu hal, bahwa ia juga merindukan kehidupan masa kecilnya.

 

.

 

Maukah mencariku?

 

Aku ada di tempat dimana foto ini diambil. Ah… bahkan sudah beberapa tahun berlalu. Tapi masih saja bagiku hari itu adalah hari terindah….

 

Apakah kau penasaran?

 

Go and find me!! Hwaiting!!!

 

.

Your Lovely Secret Admirer…

.

 

.

 

.

 

Meski ragu, tapi ia melangkah menuju tempat itu. Jika dugaannya benar, maka harusnya tempat itu adalah disana, tak jauh dari tempat dimana ia berada sekarang. Dan yeah… dalam setiap langkahnya ia masih mencoba menangkap semua moment indah yang diciptakan masing-masing insan di taman itu.

 

Hingga akhirnya Sungmin sampai di tepi sungai. Ia ingat, ia pernah memancing dan bahkan pernah tercebur di sungai itu. Sungguh memalukan.

 

“Ah… benarkah disini?”

 

Sungmin melihat kearah sekitar. Tidak ada siapapun. Sangat sepi.

 

Mungkin terlalu sore, mengingat matahari hampir terbenam. Sungmin berjalan-jalan di pinggiran sungai itu. Mengabadikan indahnya langit sore yang menyatu dan memberikan satu pencahayaan yang benar-benar alami dan cantik.

 

Sungmin mengembangkan senyumannya, dan lagi-lagi ia duduk disalah satu bangku yang ada disana. Melihat hasil jepretannya. Dan semua memang terlihat sangat cantik. Tersenyum saat melihat hasil kerjanya.

 

“Eh…”

 

Kembali dikejutkan, dan terpaksa kali ini ia harus menghentikan kegiatannya tadi. Balon yang entah darimana datangnya jatuh tepat di atas kakinya. Sungmin memungut balon itu, kemudian mengangkatnya. Tak ada amplop, atau bahkan sobekan photo.

 

Tapi, ia bisa tahu hanya dengan sekali lihat. Pita pengikat balon itu bertuliskan sesuatu. Pita putih itu menunjukkan rangkaian huruf hangeul dengan ciri tulisa tangan yang sama dengan yang ada di sobekan photo.

 

“Annyeongie, nae sarang…..”

 

Sungmin membaca tulisan di pita itu. Ia tersenyum. Yeah… karena itu artinya seseorang ini memang ada di tempatnya sekarang. Ia meletakkan balon disisi kanannya. Sedikit terkejut, saat ia kembali menemukan barang aneh yang sedari tadi tak ada di tempat duduknya.

 

Setangkai bunga mawar merah dan juga amplop pink, amplop yang sama seperti amplop sebelumnya. Tapi kali ini, bukan hanya sobekan photo. Tapi sebuah surat___ ah, ahniya. Bukan surat, tapi seperti memo.

 

‘Ingatkah kejadian waktu dulu? Kau tahu, aku takut setengah mati saat melihatmu hampir tenggelam. Dan saat mengingat kau tercebur hanya karena tak kuat menarik ikan hasil pancinganmu, rasanya sangat konyol.’

 

 

.

 

Meski sudah banyak clue untuk memecahkan siapa sebenarnya pengagum rahasia itu, tapi rasanya masih sangat sulit. Ia ingat benar, ia memancing bersama beberapa temannya.

 

“Apa mungkin Donghae???”

 

Mencoba menyimpulkan, dan rasanya tak mungkin.

 

“Heuh… mungkin memang Donghae, karena dia benar-benar namja yang sangat romantis. Tapi, rasanya tidak mungkin.  Dan lagi pula, Donghae bukan tipeku.”

 

Kemudian tertawa pelan. Terdengar sangat konyol saat ia tiba-tiba saja menganggap dirinya sendiri adalah seseorang yang menjadi MOST WANTED.

 

“Lalu siapa???”

 

Sungmin menghirup mawar itu. Dan lagi-lagi….

 

Mawar itu bukan hanya harum bunga. Tapi ada wangi lain yang samar. Seperti wangi maskulin milik seseorang.

 

Ish… sebenarnya siapa?”

 

Sungmin mencoba mengingat-ingat semua kepingan masa lalunya. Termasuk kejadian di Jeju dan juga kejadian di sungai ini.

 

“Ah… jangan-jangan…”

 

Sungmin menutup mulutnya yang sempat menganga karena kaget dengan pemikirannya sendiri. “Tapi rasanya tidak mungkin.” Sungmin menggeleng, mencoba membuang pemikirannya.

 

Sungmin segera beranjak dari duduknya. Meletakkan tas kamera dan juga ranselnya. Ia berjalan ke seluruh sudut taman berharap akan menemukan namja itu. Tapi sepertinya usahanya sia-sia. Taman ini bahkan sudah sangat sepi.

 

Beberapa orang masih terlihat, tapi anak-anak sudah menghilang. Sungmin bahkan mencari kebelakang semak-semak. Sangat konyol.

 

.

 

‘Tapi, apakah sadar jika semua kegiatan konyolnya ini diabadikan oleh seseorang?’

 

.

 

Sungmin mendesah kecewa. Ia tak menemukan apapun di tempat ini. Bahkan mungkin kejutan dengan balon dan lampu cantik, atau lilin dan atau bahkan mungkin kapal kayu yang tiba-tiba berlayar dan mengantarkan seseorang padanya.

 

“Ck… “

 

Berdecak pelan. Ia kemudian memilih duduk dan tanpa memperhatikan tempat duduknya__

 

.

Creckkk….

 

.

 

Terdengar sebuah benda mungkin pecah karena hampir terduduki olehnya.

 

Sungmin membatalkan niatnya untuk duduk dan kemudian menoleh kearah bangku, kesisi yang hampir ia duduki tadi.

 

“Bungkus snack???”

 

Sungmin mengerutkan keningnya.

 

Yeah… hanya pembungkus snack biasa. Tapi, ia tahu siapa pemiliki bungkus ini. Hanya satu orang yang sangat menyukai rice cake hingga membawanya sebagai cemilannya.

 

Hanya satu orang yang memang selama ini sangat dekat dengannya.

 

“Ah… benar juga…”

 

Dan Sungmin baru menyadari, ia bahkan duduk dibawah pohon besar yang rindang. Ia ingat benar siapa itu__

 

Sungmin mengangat wajahnya dan kemudian melihat keatas. Diatas sana, namja itu pun tengah menatapnya.

 

“Hei…” Sungmin menyapa namja itu.

 

“Oh… hei…” Menyahut kaku dan sedikit ragu.

 

Sungmin tersenyum saat melihat tingkah kikuk namja itu. Namja yang ada diatas sana hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

 

“Apakah kau begitu senang memanjat pohon, sampai seperti itu?”

 

“Ah, ahnieyo…”

 

“Turunlah…”

 

“Shireo. Lebih baik kau yang naik saja.”

 

“Ish… Kyuhyun-ah…”

 

.

 

.

 

.

 

Dan entah bagaimana ceritanya, sekarang Sungmin sudah diatas. Ah, jangan lupakan jika namja cantik itu juga jago karate. Jadi, masalah panjat memanjat sebenarnya sangat mudah baginya.

 

Tapi, setelah diatas yang terjadi hanya keheningan. Ck… Sungguh menggemaskan. Melihat kedua namja itu hanya duduk berdua dan diam menatap langit yang mulai menghitam.

 

“Mianhe…”

 

“Kenapa meminta maaf, Kyuhyun-ah.”

 

“Ahnieyo…” Kyuhyun menggeleng. “Hanya saja kau seperti kecewa saat tahu bahwa Secret Admirer-mu itu aku.”

 

“Ah, siapa bilang?”

 

“Tidak ada. Hanya terlihat seperti itu.”

 

Sungmin tak menoleh pada Kyuhyun. Ia tetap melihat kearah depan.  Kyuhyun masih sibuk berkutat dengan pemikirannya. Dan akhirnya, sisi evil dalam dirinya mungkin benar-benar keluar kali ini. Yeah, dia adalah Pangeran Kampus yang gemar menebar feromon.

 

Tapi, kenapa selalu saja terlihat bodoh didepan Sungmin?

 

“Jadi, bagaimana?” Kyuhyun bertanya dengan nada pelan.

 

“Bagaimana apanya?”

 

“Eum… saat kau tahu itu aku.” Kyuhyun terlihat sangat gugup. Bahkan bulir keringat mulai terlihat di dahinya. “Aish…”dan tiba-tiba saja Kyuhyun berasa begitu aneh.

 

Yeah, terang saja. Sungmin tengah mengusap dahinya yang basah untuk menghilangkan keringatnya, menggunakan ujung sweater yang ia pakai.

 

“Sepertinya kau sakit. Sebaiknya kita turun.”

 

“Ah… nanti dulu…”

 

Kyuhyun menahan tangan Sungmin. Meski jarak pohon dengan tanah itu sangat dekat, tapi bukan berarti pemandangan yang akan mereka lihat akan sama.

 

“Ah, bisakah tetap duduk disampingku?”

 

“Tentu saja.”

 

Kyuhyun sekarang lebih tenang. Ia sudah memberikan sugesti pada dirinya sendiri, jika Sungmin juga mencintainya.

 

Kyuhyun meraih tangan Sungmin dan menggenggamnya. “Love falls like rain….” Dan Kyuhyun mencoba menyelami kedua mata Sungmin yang bahkan masih terlihat sangat cantik meski cahaya matahari sudah tak ada. Hanya pantulan lampu taman yang terlihat dimata itu dan juga cahaya remang, tapi masih ___ sangat cantik.

 

“Eumh….” bergumam pelan. Jujur, ini sangat sulit. Meski ia sudah berlatih seharian diatas pohon, tapi tetap saja rasanya sangat sulit.”Ah….” dan akhirnya ia mendesah. Melepaskan tangan Sungmin dan kemudian kembali menaruh tangannya di pahanya.

 

“Aku tak tahu kenapa ini jadi sangat sulit. Dan kau___” Kyuhyun menoleh pada Sungmin. “Kau menghancurkan segalanya.”

 

“Eih…?”

 

“Ck… aku bahkan sudah berlatih seharian, dan saat akan benar-benar menyatakannya kenapa jadi seperti ini? Ah… ini hari yang buruk.”

 

“Ah…” Sungmin terkejut. Dia tak berfikir dan bahkan tak pernah membayangkan Kyuhyun akan sampai seperti ini. “Jadi kau sudah mempersiapkan semuanya?”

 

“Nde.”

 

“Sejak kapan kau menyukaiku?”

 

“Eum… semenjak aku menolongmu saat kau tercebur kesungai.”

 

Ah… mengingat kejadian itu, sungguh membuat Sungmin sakit hati. Bagaimana bisa kejadian aneh itu malah menjadi satu hal yang membuat namja tampan –SANGAT TAMPAN-yang berada disisinya ini menjadi jatuh cinta padanya.

 

Ah, namja tampan. Mengingat sebutan itu, terdengar sangat aneh dan lucu.

 

“Aku minta maaf.” Kembali Kyuhyun meminta maaf, dan kali ini entah karena alasannya yang mana.

 

“Untuk?”

 

Kyuhyun terdiam dan berusaha mengatur dirinya. Entahlah… ia hanya merasa bersalah. “Aku tak bermaksud, tapi saat itu aku memberikanmu nafas buatan. Dan saat itu kau tak kunjung bernafas dengan baik, aku memberikan nafas buatan hingga berkali-kali. “

 

Kyuhyun menghentikan kata-katanya dan kemudian melirik Sungmin. Namja manis itu hanya diam menatapnya. Ah… kali ini Kyuhyun tengah berdoa dengan sangat sungguh-sungguh dalam hatinya. Berharap Sungmin tak akan memukulinya.

 

“Dan aku___ errr… ak-aku…menciumu.”

 

“Heuh… Bukankah nafas buatan itu sama dengan ciuman?”

 

“Ah… bukan seperti itu. Ini bukan seperti lips to lips seperti di CPR.” Kyuhyun mencob menerangkan pada Sungmin. “Tapi ini benar-benar ciuman.”

 

Dan entah darimana asalnya, sekarang Sungmin malah menyeringai balik. Melihat kegugupan Kyuhyun sungguh membuatnya jadi tak sabaran. “Bisakah kita turun?”

 

“Ah… oke…”

 

Dan mereka akhirnya turun, kemudian memilih duduk di bawah pohon yang paling dekat dnegan Sungai.

 

“Aku harap kau tak marah. Saat itu, kau hanya terbatuk kemudian pingsan sampai aku tak bisa menjelaskan apa yang aku lakukan, aku hampir membunuhmu saat itu. Mianhe…”

 

“Eum….”Sungmin menoleh pada Kyuhyun yang duduk disisinya. Ia sadar, wajah namja ini terlihat sangat tampan. “Aku tak tahu, seperti apa ciuman saat itu. Tapi, bisakah menunjukkan caranya padaku?”

 

“Eh…?”

 

“Nde, tunjukkan caramu menciumku.”

 

“Tapi, bagaimana dengan perasaanku?”

 

“Apa masih perlu aku menjawabnya jika aku sudah memintamu untuk menciumku?’

 

“Ah…. Oke.”

 

“Jadi bagaimana ciumannya???”

 

Sungmin tersenyum manis. Dan jujur senyuman manis itu sukses membangunkan kepercayaan diri Kyuhyun. Namja itu menarik dagu Sungmin untuk mendekat padanya. “Saranghaeyo…” berbisik lembut di wajah Sungmin, menguncikedua pandangannya.

 

“Hm… nado saranghaeyo…”

 

“Saranghae… saranghae…” menghujani kecupan-kecupan kecil tiap kali mengucapkan kata cintanya. “Saranghae… saranghae…” lagi dan lagi.

 

Hingga akhirnya ia sudah mendapatkan tengkuk Sungmin ditangan kanannya dan juga tangan kirinya sudah menahan pipi Sungmin. “Let me show you how….”

 

Dan kali ini bukan hanya lips to lips, tapi berciuman benar-benar ala Kyuhyun. Ciuman yang lembut dan sedikit memasksa. Ciuman yang menuntut hasrat yang mendalam. Hisapan lembut… pergulatan yang mengundang sesuatu dalam diri mereka.

 

“Mmmmh…”

 

Meremas pelan rambut coklat Kyuhyun, dan kemudian membiarkan namja itu menyapa lehernya. Membuat kissmark disana sebagai tanda kepemilikannya.

 

Kyuhyun menyudai permainan singkat mereka. Tersenyum menatap Sungmin, dan dengan ibu jarinya ia mengusap ujung bibir Sungmin.

 

“Hhh…. sangat mengesalkan saat kau tak berfikir jika itu adalah aku.”

 

“Ah… mianhe…”

 

.

 

“Huah….”

 

Sama-sama menghela nafasnya. “Terima kasih.”

 

Kyuhyun menoleh pada Sungmin. “Terima kasih untuk apa?”

 

“Untuk semua hadiah darimu.”

 

“Eh… itu tidak free lho.”

 

“M-maksudmu? Aku harus membayar?”

 

“Nde, tentu saja.”

 

“Ish, kau pelit sekali. Heuh… aku tak punya uang untuk membayar, jadi bagaimana?”

 

“Kau bisa menciumku sebagai bayarannya.”

 

Sungmin tersenyum kecil pada Kyuhyun. “Baiklah….”

 

Saling menatap dan mengunci pandangan masing –masing. Dan hanya terfokus pada bibir mereka. Shape M yang menggoda. Ataukah bibir yang lembut dan kenyal???

 

“Mmhhh…..”

 

“Saranghae…ahhh….”

 

 

.

 

.

 

.

END

.

.

Aku tahu, ini jelek dan aneh. Hahaha…. sebagai pembukaan dari hujan FF aku. yeay…. modemku dah lancar lagi. Annyeong semuanya!!!

Ps: abaikan TYpo

.

32 respons untuk ‘eL Ou Vhie Eee | KyuMin | YAOI | OS

  1. K0mentat0r(?) prtamakah driku?,
    ff’y ttep keren.,,apa lg lau hppy ending,
    btw,h0ney gak ad lnjutan’y lg y?,msh nnggu lnjutan kyumin m0ment

  2. ya ampuuunnnn….ternyata judulnya dibaca LOVE -_- kirain bahasa mana itu =,=” btw, aku suka bgt fic ini, maniiiiissss!!!! kerenlah usahanya kyu…. ❤

  3. Ff rainy tetep keren 😀

    ,kyu kok kaya yang malu-malu gitu
    hahaha.. XD
    ,Siwon pernah ada hubungan ma min ya?

    Keren..
    Endingnya itu loh..
    Hahaha
    XD
    bikin geregetan ma tuh dua orang…

  4. whooa so sweet 😀 annyeong aku reader baru disini.. aku suka bgt ceritanya fluffy gmn gtu, trus jga kyumin yg shy2 cat gitu.. ciyee
    oke aku akn menjelajah wp mu lg..
    *bow

  5. Omo, omo, demi apapun ini sweet banget >///<
    Ngebayangin kyu jadi stalker pasti keren tuh #plak
    Fict daebak chingu!!! ^^ Jjang!!! ^^

  6. romantis bgt kyunya…….. tp kq g dikaci tahu sejak kapan ming jg suka ma kyu…. btw pa memanjat pohon adalah hobinya kyu….????

  7. Aaaaaa aku suka ff rainy heart.
    Sweet,,
    Daebak.
    InI sweet banget,, kyu romantis deh.
    Siapa ajah pasti mau diperlakuin gitu.
    Nyesek Ĵΰƍª kalo min ga mikir yg nglakuin semua itu kyu.
    Tp pada endingnya, kyumin selalu bersatu.
    Waaaaa,, daebaklah.

  8. Kyaaaaaaaa ending kiss yang romantis banget ^,^ ,,,,,,,,,,,kyu berbakat banget jadi stalker, ampek panjat pohon segala,,,buat ming chukkae akhir’a tau siapa secret admirer :),,,
    ###l’njut eonn:)###

Tinggalkan Balasan ke shawol_4ever Batalkan balasan