D.R.A.M.A after story || Ch.2 || KYUMIN || YAOI || M-PREG

D.R.A.M.A after STORY

Author : rainy hearT

Length : Series

Rated : M

Cast :

-Cho Kyuhyun

-Lee Sungmin a.k.a Cho Sungmin

-Jo Twins a.k.a Cho Twins

– Other SUJU member

Pairing : || KYUMIN ||HANCHUL || JO TWINS||

Disclaimer : Semua cast belongs to God and themselves. Dan seperti biasanya, jika saya bisa saya sudah meng-Klaim seorang Lee Sungmin menjadi milik saya.#Mimmpi….#

Genre : ||Drama || Romance||Humor||

Warning : || BL/ YAOI || Gaje || typo’s || EYD tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia||twincest||

Summarry : || Amazing pieces is OUR MARRIAGE. Amazing Surprise Is OUR BABY||

Another PRESENT From Me

 

D.R.A.M.A after STORY

 

Just KYUMIN

 

Please be Patient With me. Don’t Like Don’t Read. No copas No bash. Kritik and saran yang mendukung selalu diterima dengan tangan dan hati yang terbuka.

 

Aku kembali lagi membawa Sungmin yang manly dan Kyuhyun yang Evil, juga duo pervert and sexy and twins yang luchu…

.

.

HAPPY READING

.

.

Chapter 2

 

.

 

.

 

.

 

Asrama Seoul Arts High School

 

.

 

.

 

.

 

“Hei…”

 

“Ah, hei…”

 

Namja itu kemudian duduk mendekati Youngmin. Sedikit menggeser duduknya, memberi tamu kecilnya space untuk duduk dan membenarkan kacamata bacanya. Youngmin hanya tersenyum canggung.

 

Pikirannya polos dan lurus, jadi jangan salahkan dia yang sama sekali tak mencoba untuk memikirkan alasan kenapa namja yang kini mulai menatapinya duduk disebelahnya. Meja kosong bahkan masih sangat banyak di minggu pagi yang cerah ini, dan perpustakaan itu sangatlah luas.

 

Tapi kenapa namja itu malah duduk didekat Youngmin. Bahkan sangat dekat hingga Youngmin harus menggeser duduknya sedikit demi sedikit dan akhirnya ia terjebak di sisi dinding dan jendela perpustakaan itu. Youngmin mulai merasa tak biasa, baiklah~ Youngmin itu terlalu polos untuk berfikiran buruk dan akhirnya ia lebih memilih menyerah.

 

Ia meletakkan bukunya dan melepaskan kacamatanya. Menata semua bukunya, dan tentu saja hal yang ia lakukan sukses mengundang tanya dari namja yang sedari tadi menatapnya. Dan akhirnya namja itu tersenyum kecil pada Youngmin.

 

“No Minwoo imnda~”

 

Youngmin yang memang pada dasarnya polos dan sedikit… errrr~ lola!~

 

Ia hanya mengangguk dan tersenyum kecil. “Bangapta. Aku__”

 

“Cho Youngmin~ All of students right here already knew who you are, especially me~”

 

“Begitukah?” wajah Youngmin mulai berseri. Jangan lupakan salah satu sifat anehnya adalah narsis dan berlebihan. Ia segera merapihkan tasnya dan menghadap langsung pada Minwoo. “Tell me, eum~ apa saja yang mereka bicarakan tentangku?”

 

Minwoo menyamankan duduknya dan menyilakan kedua kakinya. Menghadap langsung pada Youngmin dan dia menatap wajah dihadapannya. “Kau tampan hyung~ dan juga baik.”

 

“Tampan?” Awalnya wajah Youngmin sumringah mendengar kata itu, tapi tidak~ raut wajahnya berubah setelah beberapa detik. “Aku dan Kwangie, kami kembar. Jika aku tampan maka dia juga tampan. Huhhh…”

 

Minwoo tersenyum melihat wajah menggemaskan dengan pipi penuh dan pouty lips yang sangat lucu itu. “Kau juga pintar, hyung. Dan tampan disini, adalah tampan just like who you are. Seperti aku yang tak pernah membandingkanmu dengan Kwangmin yang sok keren itu.”

 

“Eoh?” Youngmin sedikit menolak anggapan Minwoo. Dia menggeleng pelan, memasang raut wajah sedihnya. “Dia memang keren.”

 

“Baiklah, kalau begitu anggap kalau dia keren. Tapi, aku tak menyukainya?”

 

“Bagaimana bisa begitu? Kwangie-ku adalah yang terbaik. Dia keren, handsome, cute and manly. Bahkan tubuhnya kotak-kotak, dan dia jug__”

 

“But I love you.” Minwoo memotong dengan seenaknya ujapan Youngmin. Namja blonde itu pada awalnya belum mengerti ~ err… belum paham atau tak mendengar jelas hingga ia hanya mengangguk kecil. Tapi akhirnya, kedua mata cantik itu membulat dan menatap dalam pada Minwoo.

 

“Mwo?”

 

Minwoo mengangguk yakin. “Nde, I love you. Love at the first sight ‘till i can change everything but not to change my feelings for you. I’ve already fall for you.”

 

Untuk sesaat Youngmin terdiam. Ia sempat mencerna kata-kata Minwoo, namun pada akhirnya ia tak ambil pusing. Dan Youngmin malah tertawa menggemaskan. Ia kemudian mencubit kecil pipi Minwoo. “Hey little buddy~ kau ini masih kecil bahkan mungkin baru 1st grade. Jadi jangan berfikir untuk membelok sepertiku.”

 

Minwoo menggeleng cepat, ia mencoba meyakinkan Youngmin. “I can’t stop it. I’ve trying so bad then i just kept hurting my self.” Minwoo kemudian meraih tangan Youngmin. Namja itu hanya terpaku mendengar pengakuan Minwoo. Baginya, ini benar-benar keajaiban.

 

“Aku akan melakukan apapun  jika itu bisa membuatku bersamamu. Meski aku harus menjadi Uke, it’s okkay. I’m ok with that. So please~ leave your twins…”

 

“Ehhhh…?”

 

.

 

.

 

.

 

Kediaman keluarga Cho yang indah ~~~

 

.

 

.

 

Lee Sungmin POV

 

.

 

.

 

“Mommy…”

 

Suara itu cukup lirih hingga membuatku risih. Baiklah, aku namja ~ dan ini sangatlah konyol. Bagaimana bisa aku dipanggil Mommy? Eum~ anggap saja bocah kecil itu salah lihat. Baik-baik, aku akan membiarkannya.

 

Aku kembali berjalan dan see__

 

“Mommy….”

 

Dia masih mengikutiku. Aish~~ anak kecil ini membuatku jengkel. Dia terus memanggilku Mommy dan Mommy dan Mommy lagi. Apa sebenarnya yang ada diotak kecilnya itu?

 

Akhirnya aku memilih berhenti dan membalik tubuhku. Menatap tajam pada anak kecil yang sok polos itu. Dan, “Eoh???”

 

Baiklah, the world must be crazy. What the___

 

HOW COME HE’S SO DAMN CUTE ‘TILL LOOK LIKE THE SAME JUST LIKE ME???!

 

Bagaimana bisa dia begitu mirip dengan the cutest person ever seperti aku??? How come?

 

“Mommy…”

 

Dan aku kesal.  Aku benar-benar kesal mendengarnya terus merengek dengan suara kecilnya yang begitu sok ~ er… imut… Yah, baiklah, dia masih kecil. Mungkin baru berumur 4 tahun, tapi bukan berarti dia bisa seenaknya memanggil siapa saja dengan sebutan Mommy. “Hei, bocah! Kenapa kau terus memanggilku Mommy? Aku ini namja dan aku bukan ibumu, arrasseo?! Sebaiknya kau kembali ketempat dimana kau berdiri tadi dan jangan mengikutiku terus.”

 

Dia diam. Dan aku tahu ~ Ck… hell yeah… aku tahu bocah itu mendengarkanku dan aku tahu dia mengerti dengan apa yang aku ucapkan. Sedikit tak tega saat melihat wajah menggemaskan dengan pipi dan mata yang bulat itu meringis menahan tangis. Tapi dia benar-benar___

 

Awww~ awwww~ Please jangan menangis sekarang atau aku akan dipukuli orang-orang karena disangka phedo atau bahkan penculik yang lapar uang dan akan menculikmu. Tapi, akhirnya dia tetap saja___

 

“Hiksss… Mommy….”

 

“Ayolah berhenti menangis.” Aku mulai merasa kasihan pada bocah itu. Yah, anggap saja ini keajaiban Tuhan sampai-sampai bocah ini begitu mirip denganku. Aku mendekatinya dan  memeluknya. Menepuk pelan punggungnya.

 

“Sudahlah, jangan menangis lagi.”

 

“Hiks…. baby cayang Mommy, tapihhh… hikss… Huweee~~ Mommy jahat…”

 

“Ahni, aku tidak jahat.”

 

“Mommy benci camah baby, huwee….. daddy! Mommy jahat! Mommy jahat!”

 

“Ahniya, aku tidak…”

 

“Nde, Mommy jahat! Hikss daddy!”

 

“Aku tidak jahat! Aku….”

 

.

 

.

 

Lee Sungmin POV end

.

 

.

 

“Ahniya, aku tidak..”

 

Kyuhyun  mulai merasa aneh dengan namja yang ada disisinya. Teriakan halus namja itu berhasil menghancurkan tidur malamnya yang baru saja ia nikmati satu jam yang lalu. Ia baru pulang dari galeri Hangeng dan langsung bersiap tidur saat menemukan Sungmin sudah tidur. Berharap dia bisa istirahat setelah mengatur pameran yang akan ia lakukan bulan depan.

 

Ia mencoba menepuk kembali pipi Sungmin dan berusaha membangunkan namja itu. “Ming, ppalli ieronna. Jangan seperti ini, Ming. Kau membuatku khawatir.”

 

Tapi Sungmin tak kunjung bangun. Yang ada malah ia semakin menggeleng cepat dan mulai berkeringat. Nafasnya tercekat dan terlihat sesak.

 

“Aku tidak jahat! Aku….”

 

Kyuhyun mengernyit aneh saat mendengar igauan itu. Dan ini bukan yang pertama kalinya. Kyuhyun tahu persis jika akhir-akhir ini Sungmin seringkai mimpi buruk.

 

“Huh…. sebenarnya apa yang ada di mimpimu, chagi?” Kyuhyun mengusap keringat dan menyingkirkan poni Sungmin yang sudah berwarna hitam lagi. Awalnya memang hanya bercanda. Kyuhyun mengatakan jika___

 

Mungkin mimpi buruk Sungmin itu adalah sebagai akibat dari rambut blondenya, jadi namja manis itu langsung kembali mengganti warna rambutnya menjadi hitam dan terus berharap agar mimpi buruknya beberapa hari ini hilang.

 

Tapi, dia tetap bermimpi buruk. Karena tak kunjung bangun, akhirnya Kyuhyun melakukan cara yang cukup ekstrim. Ia mendekatkan wajahnya dan langsung mencium lembut bibir Sungmin. Menekan lembut bibir yang terus bergumam itu dan memegang pelan satu sisi pipinya untuk menghentikan gerakan menggeleng Sungmin.

 

Awalnya Sungmin seperti tak menanggapi ciumannya. Namun, saat tangan Kyuhyun mulai perlahan mengusap telinga hingga ke leher dan tengkuknya akhirnya Sungmin mulai tenang dan perlahan malah seperti menikmati cumbuan itu.

 

Mulut Sungmin yang terbuka, membuat Kyuhyun dengan bebas melakukan ciuman yang mulai panas dan basah. Ia tersenyum dalam ciumannya saat melihat bibir Sungmin yang bergerak-gerak mencoba menangkap lidahnya yang terus saja menggoda Sungmin.

 

Dan akhirnya Kyuhyun menyerah. Ia tak bisa menahan senyumannya saat melihat tingkah lucu dari bibir pink berbentuk M itu. Sungmin memang seperti kehilangan mainannya saat ini. Bibir M itu terus bergerak seduktif dan menggoda Kyuhyun. Akhirnya Kyuhyun yang mulai tak tahan dengan tingkah Sungmin, menurunkan tubuhnya dan menghisap kuat leher Sungmin. Sebisa mungkin meninmbulkan sedikit rasa sakit disela kenikmatan kecil yang ia berikan pagi buta ini.

 

“Euhhh…. ahhhhhhnnnn….”

 

Sungmin menggeliat tak nyaman karena merasakan sengatan kecil dilehernya. Hingga akhirnya perlahan kesadarannya penuh dan ia mulai menikmati perlakuan Kyuhyun. “Ahnnn… Kyuniehhhh ahhh….”

 

Kyuhyun tersenyum dalam kegiatan menghisapnya. Tangannya bertaut dengan jemari Sungmin dan menggenggamnya erat. Setelah yakin kissmark itu benar-benar berwarna keunguan, kemudian Kyuhyun menyudahi hisapannya. Berganti menjadi menghujani leher dan telinga bagian kiri Sungmin dengan ciuman kecilnya.

 

“Ahhh… Kyuh~ geli sekali. Hentikan~”

 

“Never~ hehehe… love you, Ming.”

 

Sungmin terus berusaha mengelak dari cumbuan kecil Kyuhyun, namun namja itu sepertinya lebih kuat menahan tubuh Sungmin hingga akhirnya Sungmin terus saja menggelinjang kecil merasakan sedikit rasa geli di titik sensitifnya.

 

“Ahhhaaha….. Kyuh… ayolah, jangan begini. Aku capek~ kau menggodaku terus.”

 

Kyuhyun terkekeh kecil melihat Sungmin memasang aegyonya dan menatapnya. Wajah sendu itu terlihat sangat lelah memang. Dan Kyuhyun mulai mengingat satu hal, “Apa kau bermimpi lagi?”

 

“Nde, dan ini lebih buruk dari yang sebelumnya.”

 

“Wae? Apa kau mimpi dibunuh yeoja aneh atau seonsaeng yang menaruh dendam karena kau manfaatkan?”

 

Sungmin mendesah kesal. “Kau…isshhhh…~”

 

“Kya~~~! Appo…Ushhh… kau jahat sekali.” Kyuhyun mengusap lengannya yang baru saja menjadi korban cubitan gemas dari Sungmin. “Kau jahat sekali, chagi. Aku ‘kan hanya bercanda, kenapa kau menganggapnya serius?”

 

Tapi Sungmin yang memang sepertinya sedang moody, lebih memilih melengos dan memunggungi Kyuhyun. Kyuhyun jadi salah tingkah, dan ~ dia sangat lelah. Benar-benar lelah dan butuh istirahat.

 

“Eum~ Prince Ming…”

 

Kyuhyun mencoba mengubah nada suaranya dan memanggil lembut pada Sungmin. Sementara Sungmin hanya mendiamkannya, dan tentunya masih sedikit kesal.

 

“Arra, kau tak mau menoleh yah? Baiklah~” Kyuhyun kemudian mendekati tengkuk Sungmin dan meniupkan nafas hangatnya. “Prince Ming, Knight Kyu  minta maaf. Jebal~ maafkan, nde…”

 

Sungmin tak berkutik, ia benar-benar marah. Dan Kyuhyun tak pernah kehilangan akal, dia tahu semua tentang Sungmin. Bahkan setiap detail keanehan namja itu akhir-akhir ini.

 

“Bagaimana kalau Knight Kyu membelikanmu Batman and Robin paling baru? Aku dengar toys itu dijual dengan jumlah yang tak banyak dan terpisah. Kau tahu bukan, jika Knight-mu ini adalah orang terkenal di Seoul? Aku bisa dengan mudah mendapatkannya.”

 

Sungmin sedikit bergetar, yeah~ hanya mendengar nama tokoh animasi itu. Entahlah, ia hanya terlalu menggilai sosok batman and robin akhir-akhir ini. Rasanya sangat aneh karena awalnya ia sama sekali tak menyukainya.

 

“Batman and Robin kali ini sangat langka, Ming. Meski itu cuma mainan, tapi kalau kau sampai telat memesan maka kau akan kehabisan dan menyesal seumur hidupmu. Ahh…. The Dark Knight itu sangat keren. Bukankah kita sudah menontonnya, that’s awesome…”

 

Tapi sepertinya ocehan Kyuhyun sama sekali tak laku. Sungmin tetap pada posisinya dan malah makin menyamankan pelukannya pada bantal gulingnya. “Arra~ aku menyerah, Ming. Minta maaf, nde~”

 

Kyuhyun sekarang sudah putus asa. Ia akhirnya mendudukkan tubuhnya dan duduk disisi Sungmin. Mengintip wajah namja itu, dan dia harus sedikit terkejut ketika menemukan Sungmin yang tengah sibuk memainkan ponselnya.

 

“Ahahha~ got ‘cha!” Kyuhyun berteriak senang dan menyerobot paksa ponsel Sungmin. Ia tersenyum kecil melihat layarnya. “Wah, pre order yah?” Kyuhyun menoleh pada Sungmin dan tersenyum mengejek saat melihat wajah pouty dengan bibir kesalnya itu.

 

“Kembalikan ponselku, nappeun namja!” Sungmin bangkit dari posisinya kemudian duduk menghadap Kyuhyun dan menyodorkan tangannya.

 

“Never~ sebelum kau memaafkan aku.”

 

“Kau menyebalkan!” Sungmin sedikit berteriak dan kembali menjatuhkan tubuhnya. Sementara Kyuhyun mulai berfikir kecil dan ia tersenyum saat mengingat sesuatu yang tak sengaja ia lihat saat pulang dari galeri.

 

“Batman and Robin Power attack, dengan Bruce Wyne juga, atau dengan satu set Hot Wheels Batman Batcave Batmobile Playset? Ayolah, aku akan membantumu berburu.”

 

Dan Sungmin mulai berfikir. Harga memang tak seberapa, tapi barang-barang itu sangat sulit dicari. “Arra, aku memaafkanmu.” Sungmin menggumam pelan tapi masih melengoskan wajahnya dan tak mau menatap Kyuhyun.

 

Sementara namja itu mencoba berbaring kembali dan menyangga tubuhnya dengan satu tangannya sementara tangan yang lain tengah mengusap jemari Sungmin dan sedikit memainkan wedding ring mereka yang tersemat di jari manis Sungmin.

 

“Jadi, katakan mimpimu. Yeah, aku merasa kau begitu tertekan dan terlebih sekarang-sekarang ini sepertinya kau sering sekali mimpi buruk.”

 

Sungmin menatap Kyuhyun, dan kedua pasang mata mereka saling bertemu. “Entahlah Kyu, aku juga tak mengerti.”

 

Dan tak ada yang tahu persis, apa sebenarnya yang terjadi pada Sungmin. Namja itu mulai aneh dan err~ manja.

 

Ia melepaskan tangan Kyuhyun dan kemudian menarik leher Kyuhyun hingga sekarang posisi mereka benar-benar manis. Sungmin memeluk erat leher Kyuhyun dan meremas lembut rambut ikal namja itu.

 

“Kyunie hangat~”

 

Kyuhyun hanya bisa bersweatdrop ria merasakan kelembutan Sungmin. Ini sangat jarang mengingat bagaimana playboy dan kerasnya hati Sungmin untuk mempertahankan gelar manly-nya.

 

Tak ada pembicaraan lagi, yang ada hanyalah dengkuran halus Sungmin yang semakin lama terdengar semakin jelas. Kyuhyun hanya tersenyum dan mengusap kecil lengan Sungmin.

 

“Tidurlah chagi, bermimpi yang indah.”

 

.

 

.

 

.

 

Sungmin bangun lebih dulu dari Kyuhyun, dan bahkan pelayan Jung mungkin masih tidur. Tapi entahlah, ia merasa harus melakukan sesuatu. Yeah~ membuatkan Kyuhyun sarapan.

 

Baiklah, Sungmin mungkin mandiri. Tapi dia sangat jarang memasak untuk orang lain. Ia mengenda perlahan mendekati dapur. Tapi ia berhenti saat baru sampai didepan tangga. Tak sengaja ia mendengar suara-suara aneh. Sungmin kemudian bergegas bersembunyi dalam remang saat mendengar bunyi pintu terbuka dan sedikit ocehan.

 

“Haish~ aku mual sekali.”

 

Heechul keluar dan terus mengomel lirih. Ia mengusap bibir dan perutnya berulang kali, dan Sungmin yang memang penasaran akhirnya memilih diam-diam mengikuti Heechul.

 

“Aish… aku kenapa sih? Setiap mencium bau parfum Hannie  pasti seperti ini. Sediiikiiit saja sudah membuatku mualdan pusing.” Heechul sibuk bermonolog dan sementara Sungmin masih bersembunyi di balik pintu.

 

“Ah, atau jangan-jangan~~~”

 

Wajah Heechul berubah drastis. Ia pucat dan juga sangat aneh. Heechul menutup mulutnya yang sedikit menganga tak percaya dan kemudian melirik kearah perutnya yang masih langsing.

 

“Andwe, ini tak mungkin terjadi. Pasti ada yang salah dengan tubuhku, bisa jadi aku hanya demam atau salah makan vitamin dan terus mual. Atau memang parfum Hannie yang salah. Tapi~”

 

Heechul kembali memasang wajah takutnya. Ia menggeleng pelan dan terus bergumam lirih. “Andwe, aku tak mungkin hamil. Aku sudah 46 tahun dan jika hamil~ apa yang akan dikatakan semua fans dan temanku?”

 

Heechul mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi yang ada di ruang makan itu. Ia kemudian terus saja berfikir keras. “Ommo! Apa karena makanan Sungmin? Ahniya, ini tak boleh terjadi.”

 

Sementara di luar, Sungmin terus saja berfikir. “Makanan?” Dahi Sungmin sedikit mengerut mendengar kata-kata itu. Ia ingat benar, jika bukan sekali dua kali ia memergoki Heechul tengah mengusik makannannya. Tapi karena sama saja bentuk dan rasanya maka ia sama sekali tak curiga. “Tapi ada apa dengan makananku?”

 

Sungmin yang sedikit tak sabaran akhirnya kemudian keluar dari persembunyiannya dan menemui Heechul. Tersenyum miris melihat wajah pucat yeoja itu.  “Apa yang kau lakukan kali ini?” Sungmin bertanya dengan nada sinisnya dan duduk didepan Heechul.

 

Sedangkan yeoja yang memang mungkin tengah linglung ini, sama sekali tak mengerti dengan arah pembicaraan Sungmin. “Apa?” Heechul menatap tak mengerti dan juga sedikit acuh pada Sungmin.

 

Sungmin  tertawa sinis dan menatap remeh pada Heechul. Ia mengingat keanehan yang terjadi padanya akhir-akhir ini dan mulai menyambung-nyambungkan semuanya. Dia memang benar-benar cerdik. “Jangan berpura-pura. Aku tahu ini pasti perbuatanmu, ayo mengakulah.”

 

Heechul yang sedikit mulai mengerti arah pembicaraan Sungmin perlahan mencoba mengelak. Ia tak mau tertangkap basah dan menggagalkan rencananya sendiri. “Hahahaa….. kau kira aku apa? Aku ini mertuamu dan sangaaaaat menyayangimu.” Heechul meraih tubuh Sungmin dan memeluknya erat.

 

Sementara Sungmin yang memang merasa tak nyaman dan risih dengan tingkah aneh Heechul akhirnya melepas kasar lengan Heechul yang tiba-tiba melingkar di pinggangnya. “Aish, kau menakutkan. Cepat hentikan sekarang, atau aku akan…”

 

“Akan apa?” Heechul mencoba untuk santai dan tak terlalu memikirkan kemarahan Sungmin.

 

Sungmin diam, ia tak tahu harus bagaimana membantah nyonya ini. Akhirnya ia hanya menghela nafas kesalnya dan menggeleng tak percaya melihat wajah sokpolos mertuanya itu.  “Kau sudah tak waras.”

 

“Yeah, tentu saja… hahahaa…”

 

Heechul tertawa seenaknya dan lebih senang lagi saat ia melihat Sungmin yang  mulai kesal dan akhirnya meninggalkannya. Namun tawa Heechul berhenti saat ia mulai merasakan sedikit nyeri diperutnya.

 

Ia meringis saat rasa sakit itu mulai benar-benar menyiksanya. Segera mencari kotak obat dan menelan pil penahan sakit. “Apa yang terjadi padaku? Ck… merepotkan.”

 

Sedikit tertatih, Heechul mencoba naik ke tangga dan kembali kekamarnya. Heechul tersenyum kecil saat melihat bayangan namja lain di ujung tangga. Namja itu berjalan perlahan dan segera meraih pinggang Heechul.

 

“Wae? Kenapa kau dari bawah?”

 

Heechul mencoba menahan sakit di perutnya dan menggeleng. “Hanya ingin air putih saja.”

 

“Dikamar kita kan ada, kenapa harus kebawah?”

 

‘Benar juga~’ Heechul muai berfikir. Tapi saat mengingat akan bau parfum Hangeng ia menggeleng pelan dan menatap dengan wajah yang sangat lemas, memelas pada Hangeng. “Bisakah kita tidur dikamar tamu?”

 

Hangeng menghentikan langkahnya dan menatap tak mengerti pada Heechul. “Wae? Bukankah kamar kita paling luas dan nyaman?”

 

“Ahni. Eum~ sebenarnya aku tak suka dengan bau parfummu.”

 

“Eoh?”

 

.

 

.

 

Sekarang Heechul dan Hangeng sudah ada dikamar tamu. Ini sudah beranjak pagi dna mereka tak mungkin bisa tidur lagi. Hangeng lebih memilih memanjakan Heechul dan mulai mengerjai tubuh mulus itu.

 

Tapi ia sempat berfikir kembali. “Untuk apa perjalanan ke China itu?”

 

“Ck… aku ‘kan sudah mengatakannya. Hanya bertemu teman bisnis yang akan membuka galeri baca dan juga YAOI house untuk menampung pasangan GAY yang dibuang masyarakat di China.”

 

Yeah, memang Heechul tak berbohong soal itu. Tapi bukan berarti dia akan mengatakan tentang nenek tua yang ia temui disana. Tapi sayang, Hangeng juga bukan namja yang bodoh. Ia kemudian mengingat tentang perkataan pelayan Jung beberapa hari setelah keberangkatan Heechul ke China.

 

“Aku mempunyai patung Budha Kecil itu 99 yeobo. Apa kau menyimpannya satu?”

 

.

Jdeerrr~

.

 

Heechul boleh saja mengambil yang digaleri, tapi kenapa ia begitu bodoh dan mengambil yang ada dirumah? Ia bahkan lupa jika patung Budha Kecil itu adalah peringatan 100 hari kelahiran Kyuhyun.

 

Heechul menggigit bibirnya gelisah. Ia harus bagaimana menjelaskannya pada Hangeng. “Eum,aku tak membawanya Hannie. Bisa saja itu hilang atau dicuri orang.”

 

“Bukan masalah hilang atau tidaknya. Aku juga tak mempermasalahkan satu berlian di patung itu hilang. Tapi kenapa kau membawanya tanpa mengatakan apapun padaku. Bukankah kau tahu apa arti patung itu?”

 

Heechul terdiam. Patung itu adalah kenangan saat Kyuhyun dinyatakan sehat dan bisa keluar dari rumah sakit. Ya, namja itu bahkan sudah lemah sejak dilahirkan karena usia Heechul yang maish terlalu muda. Dan mata Heechul mulai sedikit meremang.

 

“Sudahlah, tak apa.” Hangeng yang melihat perubahan wajah Heechul mencoba mengalihkan pikiran yeoja itu. Ia mulai mengusap tubuh Heechul dan mendekapnya perlahan.

 

“Apapun yang kau lakukan, akan aku setujui yeobo. Asalkan kau tak pernah mengingkari janjimu.”

 

Heechul mulai sebal dengan perkataan sok polos yang terus saja menyudutkannya itu. Ia mulai kesal dengan Hangeng dan melupakan rasa nyeri diperutnya.

 

“Kau berjanji akan berhenti, jadi jangan bermain-main lagi.”

 

Heechul melirik sengit pada Hangeng yang sedari tadi sibuk menciumi bahunya. Ia menyingkirkan tubuh itu dari belakangnya dan mendorongnya sedikit kuat. “Kau tak mengerti apa tujuanku sebenarnya. Aku hanya ingin kita punya penerus.”

 

“Salahmu sendiri menjadikan mereka gay.”

 

“Lalu, salahku juga jika mereka saling mencintai? Kau ini bodoh atau egois?”

 

Hangeng terdiam, sungguh ia sudah sangat terbiasa dengan sikap Heechul dan sudah tak heran lagi jika Heechul ketus padanya. “Kalau begitu buat baby baru saja lagi.”

 

“Mwo?” Heechul mendelik heran dan menatap semakin tajam pada Hangeng. “Kau pikir aku ini sapi atau kucing eoh? Kau pik..eumppphh…”

 

“Eoh? Kenapa chagi?”

 

Heechul hanya menggeleng cepat dan segera berlari ke kamar mandi. Meski tak tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi namja ini tersenyum saat mendengar suara-suara aneh dari kamar mandi yang ada di kamar mereka.

 

“Yeah… gol!!!!”

 

.

 

.

 

.

 

Sungmin duduk gelisah menatap Kyuhyun dihadapannya. Namja tampan itu terlihat sangat menikmati sandwich buatan Sungmin. Sarapan kecil untuk mengawali pagi mereka.

 

“Hari ini aku akan menemanimu seharian di rumah karena besok aku akan pergi ke galeri yang ada di Jepang. Apakah tak apa, kau sendiri?”

 

“Nde.” Sungmin mengangguk kecil. Ia kembali mengingat keanehan dirinya sendiri. Seharusnya ia biasa saja karena Kyuhyun memang sudah sibuk kesana kemari dan kadang sampai harus keluar negeri.

 

Tapi, entahlah. Kali ini Sungmin sepertinya sedikit  tak rela melepaskan namja itu ke Jepang. Dan terlihat jelas raut wajah Sungmin yang sedikit tak ikhlas (?) itu.

 

Kyuhyun meminum susunya dan kemudian menyingkirkan sarapan itu. Ia mendekati Sungmin yang tengah duduk di kursi belajar mereka dan berlutut dihadapannya.

 

“Hari ini Knight Kyu akan menjadi pengawal Prince Ming. Bagaimana jika kita jalan-jalan?”

 

Sungmin menggeleng pelan. “Aku tak ingin jalan-jalan Kyunie.”

 

Kyuhyun mempoutkan sedikit bibirnya dan mengangguk. “Baiklah, kalau begitu aku akan mengantarmu dan juga menemanimu di Gym. Otte?”

 

“Ahni, aku sedang tak ingin kesana.”

 

“Lalu? Apakah kita akan dirumah saja? Ck… membosankan.”

 

“Nde.” Sungmin mengiyakan Kyuhyun. “Kita akan dirumah saja.”

 

“Eoh?” Awalnya namja itu sedikit terkejut tapi akhirnya ia tersenyum. “Aku tahu, kau pasti ingin ber’this and that’ denganku. Awww… manis sekali. Baiklah, kau mau berapa ronde?”

 

.

Tukk…

.

 

Satu sentilan didahi Kyuhyun dihadiahkan Sungmin, membuat namja itu sedikit meringis.

 

“Itu saja yang ada dipikiranmu, Kyunie.”

 

Kyuhyun mengusap dahinya yang sedikit nyeri itu. “Jadi apa, Prince Ming?”

 

Sungmin menghela nafasnya, panjang dan pelan. Menatap wajah Kyuhyun dan kemudian mengulurkan tangannya. “Kemarilah Kyu. Duduk disini dan pangku aku.

 

Dan demi apa~~~ Kyuhyun tak pernah menyangka dan bahkan bermimpi pun tak berani jika Sungmin mau bertingkah seaneh ini sekarang. Ini sangat romantis terlebih bagi Sungmin yang terkadang masih menolak posisi Uke di dalam hubungan mereka.

 

Ia bergegas mengangkat Sungmin dan memangku namja itu di sofa single nyaman mereka. dengan jahil menyentil hdiung Sungmin.”Hei, ada apa denganmu chagi?’

 

Sungmin menggeleng, “Aku hanya merasa tak ingin jauh darimu. Kyu~” Sungmin memainkan jemarinya berputar di dada Kyuhyun.

 

“Lalu?”

 

“Jadi bisakah kau tak pergi, Kyunie…”

.

 

.

 

.

 

.

 

.

 

TBC

.

.

.

Buaahahaha~ ngegaje bareng robin, yeay~

 

Chap ini aneh bin ajaib. Nyleneh and ga nyambung,acakadul amburadul.

 

Hahaha… mianhe, karena author nih ngetiknya sambil kelaparan

 

Yosh… seperti biasa, abaikan typo’s and

Mind to comment?