PERSONAL TASTE || CH. 1 || KYUMIN || YAOI

PERSONAL TASTE

Author : rainy hearT

Length : Series

Rated : T

Cast :

-Cho Kyuhyun

-Lee Sungmin a.k.a Cho Sungmin

Pairing : || KYUMIN ||

Disclaimer : Semua cast belongs to God and themselves. Dan seperti biasanya, jika saya bisa saya sudah meng-Klaim seorang Lee Sungmin menjadi milik saya.#Mimmpi…#

Genre : ||Drama || Fluffy Angst||Sad||

Warning : || BL/ YAOI || Gaje || typo’s || EYD tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia||

Summarry : || Kau tak butuh diriku… CINTA bukan kebutuhanmu ||

Another PRESENT From Me

PERSONAL TASTE

Just KYUMIN

Please be Patient With me. Don’t Like Don’t Read. No copas No bash. Kritik and saran yang mendukung selalu diterima dengan tangan dan hati yang terbuka.

.

.

PERSONAL TASTE

.

.

HAPPY READING

.

.

Chapter 1

.

.

Cho Sungmin POV

.

Inikah pernikahan itu?

Dimana seharusnya aku menjadi satu-satunya orang yang mungkin benar-benar beruntung karena mendapatkannya. Ataukah aku menjadi satu dari orang yang pantas untuk dikasihani saat pada kenyataannya aku sudah menikah?

Seharusnya aku bahagia, tapi aku tidak. Ini, diluar dari pemikiranku. Dan aku masih mencoba untuk bertahan.

Hari ini adalah hari pertama kami tinggal di rumah kami sendiri. Memulai satu kehidupan baru yang kukira akan selalu indah dari hari ke hari. Tapi, apa yang terjadi. Ini sungguh berbeda dari apa yang kupikirkan.

Lagi-lagi, aku hanya bisa menatap punggungnya yang kini mulai menjauh dan hilang dibalik pintu rumah kecil kami. Ini sungguh menyakitkan. Kemanakah sesuatu yang disebut kebahagiaan itu? Ataukah memang pada awalnya semua hanya semu dan aku yang terlalu egois dan menginginkan pernikahan ini?

“Hikss… hiksss…”

Aku tak bisa bertahan untuk tak menangis. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Dan terlebih lagi, menjadi seorang yang bahkan masih suci hingga sekarang. Saat aku telah menikah, bukankah ini berlebihan?

Ia bahkan tak mau menyentuhku. “Apa salahku, Kyuhhh…hiksss… hiksss…”

Aku hanya bisa meredam tangisku diantara kedua lututku. Dirumah yang kecil ini, aku bahkan bisa mendengar deru nafasku sendiri, aku bahkan semakin sakit mendengar detak jam dinding yang jauh dari tempatku merenungkan semuanya.

.

Kesepian.

.

“Pernikahan apa ini, Kyuhhh?”

Aku hanya bisa menggumam lirih. Beranjak perlahan menuju meja makan kami dan mulai membersihkan sarapan kecilnya. “Apa tidak enak…?” Aku berusaha menahan air mataku yang seakan terus memberontak. “Hiks… hikss… kenapa Kyuhhh hikss…?”

Ini terlalu menyakitkan, tapi aku harus bisa bertahan. Demi pernikahanku, dan cintaku. Tapi, apakah itu akan cukup untuknya. “Kyuhyun… apa salahku…”

.

.

Ceklek…

.

Kudengar pintu rumah kami terbuka, dan sosoknya masuk kedalam rumah. Kami sempat bertemu mata namun ia mengalihkan pandangannya dan kemudian berjalan diam, meski ia melintasiku. Apakah tak pernah terlintas olehnya, jika aku ada disini dan hidup bersamanya?

.

Apakah ini cinta? Mengapa sesakit ini?

.

“Kyu, aku sudah menyiapkan air hangat. Kau mandilah dulu dan aku akan membuatkanmu makan malam.”

Dia berhenti, dan tanpa melihatku. Dia tetap menatap jalan didepannya, dengan wajah datarnya dan keangkuhannya.

“Aku sudah makan.”

Dan dia berlalu pergi dariku. Mengunci kamarnya. Dan aku hanya bisa mengusap pintu dengan warna putih itu, mencoba menahan sakit yang semakin bertambah dari hari kehari. Dan kenyataan yang lainnya yang menambah luka pernikahan ini adalah kamar kami terpisah.

Aku segera bergegas dan mengambil tasku malam itu juga. Kemudian pergi ke garasi. Mengambil mobilku dan pergi dari rumah, menuju satu tempat untuk melampiaskan apa yang kurasakan.

.

Salon.

.

.

“Aku ingin kau memotongnya, seperti ini.”

Aku menunjuk pada satu model rambut di majalah, tapi dia malah menatapku. “Anda yakin? Ini bahkan sangat pendek.”

“Biarkan saja. Potonglah.”

Dan helai demi helai rambut panjangku, jatuh dilantai dan menghilang. Kuharap dengan semua ini, kesedihanku bisa berkurang.

.

.

Aku pulang kerumah. Perlahan membuka pintunya dan menemukannya sedang membuat makan malam. “Kau bilang sudah makan?”

“Bukan urusanmu.”

Dan aku tak akan mencampurinya. Aku melepaskan jaket dan topiku. Berjalan menuju kamarku sendiri dan itu berarti aku melintasi dapur. Aku tahu, dia melihatku.

“Aneh.”

Bisakah dia tak berbicara yang menyakitkan seperti itu? Bisakah dia sedikit saja peduli padaku? Bisakah? Aku ini istrinya? Bukan orang lain, apakah dia melupakannya. Aku membungkam bibirku, tak ingin menangis dan terlihat lemah dihadapannya. Aku adalah orang yang kuat dan aku tak akan menyerah.

Dan aku tak ingin berdebat dengannya, karena aku selalu kalah. Dan dialah yang menang, dia memang pemenangnya. Dan aku mencintainya.

.

.

“Aku membuatkan pancake untukmu. Ayo, sarapan.” Aku berusaha meraih lengannya dan mencoba membujuknya. “Juga segelas coklat hangat, kau pasti akan menyukainya.”

“Jangan menyentuhku.”

Dan mata dingin itu, menatapku tajam. Ia kembali menatap kedepan, membuatku melepaskan lengannya. Dan ini terasa sangat sakit.

“Aku tak ingin makan, apapun yang tersentuh tanganmu. Jadi berhenti memasak apapun untukku.”

.

Blammm…

.

Pernikahan apa ini?

.

.

TBC/end

Mian, tadinya ini GS. Tapi banyak yang minta dijadikan YAOI. Maafkan kelabilan author. Tapi ini akan YAOI nanti. Disini Sungmin memang berambut oanjang tadinya dan sekarang sudah dipotong sependek rambut barunya yang sekarang. Gomawo.

Mind To RnR

GamsaHAE ^_^